
Kemendikdasmen Raih Penghargaan IMPRA 2025, Strategi Komunikasi Kampanye 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Kolaborasi Partisipasi Semesta Diapresiasi
Schoolmedia Jakarta â Di tengah hiruk pikuk agenda reformasi pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali membuktikan diri sebagai garda terdepan dalam inovasi komunikasi publik.
Apresiasi tertinggi datang dari International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia, yang menganugerahi Kemendikdasmen penghargaan Best Creative PR Campaign pada ajang Impactful Public Relations Awards (IMPRA) 2025. Kampanye yang membawa pulang kehormatan tersebut adalah program edukatif yang menyentuh akar pendidikan bangsa: â7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebatâ yang program kampanye saat ini gencar dilaksanakan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini.
Penghargaan ini bukan sekadar piala atau pengakuan sesaat. Ia adalah penanda keberhasilan sebuah strategi komunikasi yang dirancang tidak hanya untuk menyebarkan informasi, tetapi untuk menanamkan nilai-nilai karakter esensial pada generasi emas Indonesia sejak usia dini.
Kemendikdasmen merupakan satu-satunya kementerian yang meraih penghargaan pada ajang bergengsi ini. Capaian ini tentu tidak terlepas dari kolaborasi para pemangku kepentingan, kerja keras tim, serta dukungan publik yang percaya pada agenda transformasi pendidikan.
"Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi, memperkuat peran komunikasi publik, dan memastikan setiap pesan yang kami sampaikan membawa manfaat nyata bagi masyarakat," ujar
Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan, Muhammad Muchlas Rowi, dalam sambutannya, tak dapat menyembunyikan apresiasi terhadap kolaborasi yang terjalin.
Dikatakan penghargaan Best Creative PR Campaign untuk program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi penanda bahwa strategi komunikasi yang kami jalankan selama ini berjalan efektif, inovatif, dan mendapatkan respons positif dari publik. âIni adalah validasi bahwa komunikasi yang humanis dan berdampak luas adalah kunci keberhasilan transformasi pendidikan,â ungkap Muchlas, sembari menegaskan bahwa Kemendikdasmen merupakan satu-satunya kementerian yang berhasil meraih penghargaan pada ajang bergengsi ini.
Pilar Karakter Anak Usia Dini
Kampanye â7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebatâ (yang mencakup kebiasaan seperti jujur, disiplin, berani mencoba, peduli, bersih dan sehat, mandiri, serta gemar membaca) merupakan jantung dari upaya penguatan pendidikan karakter di tingkat paling fundamental.
Inisiatif ini sepenuhnya dimotori oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Direktorat ini menyadari bahwa masa usia dini adalah periode emas (golden age), di mana pembentukan kebiasaan positif akan menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.
Namun, tantangan terbesar dalam implementasi program PAUD adalah sebaran geografis Indonesia yang luas dan variasi kemampuan sumber daya di setiap daerah. Di sinilah letak kecerdikan strategi komunikasi Kemendikdasmen.
Alih-alih mengandalkan sepenuhnya anggaran pemerintah, Kemendikdasmen, melalui Direktorat PAUD, merangkul visi keberlanjutan melalui kemitraan strategis, khususnya dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan terkemuka.
Model kemitraan ini terbukti sangat efektif. Dengan mengalihkan fokus program CSR perusahaan dari sekadar bantuan sporadis menjadi investasi terstruktur pada pendidikan karakter, Kemendikdasmen berhasil menciptakan resonansi kampanye yang berkelanjutan dan tepat sasaran.
Berikut adalah empat contoh nyata bagaimana sinergi ini bekerja di lapangan.
Bank Mandiri: Menopang Infrastruktur Karakter di Pangandaran
Di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Bank Mandiri menjadi mitra utama dalam memperkuat implementasi â7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.â Pangandaran, sebagai destinasi pariwisata yang kian berkembang, membutuhkan fondasi karakter yang kuat bagi generasi mudanya agar mampu bersaing dan menjaga kearifan lokal.
Melalui program CSR-nya, Bank Mandiri memfokuskan dukungan pada dua pilar utama: revitalisasi sarana PAUD dan pelatihan guru. Dana CSR digunakan untuk merenovasi 15 PAUD yang tersebar di wilayah pesisir dan pedalaman, menjadikannya ruang belajar yang representatif dan merangsang kreativitas.
Lebih dari itu, Bank Mandiri membiayai pelatihan intensif bagi 150 guru PAUD di Pangandaran. Pelatihan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan fokus pada metode pengajaran yang humanis dan kreatif untuk menanamkan "7 Kebiasaan" melalui permainan, cerita, dan kegiatan sehari-hari. Hasilnya, para guru kini menjadi agen perubahan yang lebih percaya diri dalam menumbuhkan karakter hebat pada murid-muridnya.
Bank BJB: Membangun Kemandirian di Pedalaman Lebak, Banten
Bergeser ke wilayah pedalaman Lebak, Banten, di mana akses infrastruktur dan fasilitas pendidikan masih menjadi tantangan, Bank BJB hadir sebagai pendukung utama. Fokus kemitraan di Lebak diarahkan untuk mengatasi kesenjangan fasilitas dan menumbuhkan kebiasaan âbersih dan sehatâ serta âmandiriâ di lingkungan yang terbatas.
Bank BJB menyalurkan Paket Edukasi PAUD Terpadu. Paket ini berisi Alat Permainan Edukatif (APE) lokal yang dibuat dari bahan-bahan sederhana, modul panduan "7 Kebiasaan" untuk orang tua, serta paket kebersihan dan sanitasi.
Melalui bantuan ini, puluhan PAUD di desa-desa terpencil Lebak kini memiliki perlengkapan yang memadai. Yang paling berdampak adalah sosialisasi kebiasaan mencuci tangan, membersihkan diri, dan mengelola barang pribadi yang diselenggarakan Bank BJB bekerja sama dengan guru-guru setempat, mengajarkan kemandirian praktis sejak usia dini kepada anak-anak di sana.
PT KAI: Edukasi Bergerak di Pusat Mobilitas Jakarta
Implementasi kampanye di wilayah metropolitan seperti Jakarta mengambil pendekatan yang berbeda, yakni berfokus pada kesadaran publik yang bergerak (mobile). Direktorat PAUD menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memanfaatkan stasiun dan fasilitas kereta sebagai media edukasi.
PT KAI, melalui CSR-nya, menyulap beberapa sudut di Stasiun Besar Gambir dan Stasiun Jatinegara menjadi âPojok 7 Kebiasaan Anak Hebatâ. Pojok ini dilengkapi dengan media interaktif digital dan cetak yang berisi cerita bergambar tentang 7 Kebiasaan.
Saat anak-anak dan orang tua menunggu keberangkatan, mereka disuguhi konten edukatif yang menekankan pentingnya âdisiplinâ dan âpeduliâ terhadap lingkungan publik. PT KAI juga menyiarkan public service announcement (PSA) bertema 7 Kebiasaan di dalam gerbong kereta, menjadikan perjalanan harian sebagai momen pembelajaran karakter yang berkelanjutan.
Kemitraan ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter tidak harus terkurung dalam kelas, tetapi dapat diakses di ruang publik.
Bank BTN: Fondasi Keluarga dan Lingkungan di Lampung
Di Lampung, Bank BTN memilih fokus pada penguatan peran keluarga dan integrasi layanan dasar. Mengingat Bank BTN memiliki fokus pada perumahan dan pengembangan komunitas, kemitraan ini diarahkan pada pembangunan infrastruktur komunitas terpadu.
Bank BTN membiayai pembangunan PAUD Terpadu dan Posyandu Komunitas di beberapa wilayah padat penduduk di Lampung. Inisiatif ini menekankan kebiasaan âgemar membacaâ dan âjujurâ sebagai fondasi interaksi sosial.
Selain menyediakan fasilitas fisik, CSR Bank BTN juga mendukung program pelatihan bagi ibu-ibu dan pengelola Posyandu. Pelatihan ini mengajarkan orang tua bagaimana menumbuhkan kebiasaan membaca di rumah dan bagaimana berkomunikasi secara efektif untuk menanamkan kejujuran pada anak-anak. Dengan menyatukan layanan PAUD dan kesehatan keluarga, kampanye 7 Kebiasaan berhasil menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari komunitas di Lampung.
Dampak dan Komitmen Masa Depan
Keberhasilan Kemendikdasmen meraih IMPRA 2025 dengan mengedepankan model kemitraan CSR ini adalah cerminan dari semangat gotong royong dalam pendidikan.
Kampanye â7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebatâ telah bertransformasi dari sekadar program kementerian menjadi gerakan nasional yang didukung oleh Bank Mandiri, Bank BJB, PT KAI, Bank BTN, dan banyak mitra lainnya.
Seperti yang ditekankan oleh Muchlas Rowi, penghargaan ini adalah katalis. âKami akan terus berinovasi, memperkuat peran komunikasi publik, dan memastikan setiap pesan yang kami sampaikan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Kolaborasi ini menguatkan komitmen kami untuk terus menghadirkan kampanye yang berdampak, menginspirasi, dan mendukung ekosistem pendidikan Indonesia secara menyeluruh,â pungkasnya.
Tujuh kebiasaan baik yang ditanamkan melalui tangan dingin Direktorat PAUD dan dukungan finansial CSR dari para mitra strategis kini mulai bersemi, menjanjikan bibit-bibit generasi hebat yang siap menyongsong masa depan Indonesia.
Penyunting Eko B Harsono
Sumber Siaran Pers BKHM
Tinggalkan Komentar