Cari

Keseruan Ibu Wapres Selvi Ananda dan Seruni KMP di Ajang Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional,


Keseruan Ibu Wapres Selvi Ananda dan Seruni KMP di Ajang Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional, Pesannya “Jangan Rampas Masa Emas Anak PAUD dengan Memaksa Membaca Dini”

Schoolmedia News Jakarta – Istri Wakil Presiden Republik Indonesia, Selvi Ananda Gibran Rakabuming, menutup rangkaian kegiatan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2025 dengan seruan tegas tentang pentingnya tidak membanding kemampuan anak usia dini dan menghindari pemaksaan akademik. Acara puncak yang berlangsung meriah di Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Kamis (14/11), menjadi penutup dari rangkaian kegiatan selama tiga hari penuh (12-14 November) yang mengusung tema sentral “Setahun Awal, Bekal Sepanjang Masa”.

Kehadiran Ibu Wakil Presiden yang juga menjabat sebagai Pembina Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (SERUNI) Kabinet Merah Putih memberikan bobot institusional yang kuat terhadap acara tersebut. 

Selain Ibu Selvi Ananda, turut hadir Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., beserta jajaran tinggi kementerian, serta sejumlah istri menteri yang tergabung dalam SERUNI, menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap penguatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai fondasi utama Generasi Emas 2045.

Komitmen Kebijakan Presiden Pro PAUD 

Dalam sambutannya yang inspiratif, Ibu Selvi Ananda Gibran Rakabuming memaparkan komitmen kuat pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung PAUD, baik dari sisi kebijakan maupun anggaran. Beliau menekankan bahwa penguatan PAUD adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa ditawar-tawar.

"Pemerintahan yang dipimpin oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto menempatkan pendidikan anak usia dini sebagai prioritas utama dan kunci menuju Indonesia Emas 2045. Ini bukan hanya janji politik, tetapi aksi nyata yang termanifestasi dalam alokasi anggaran," ungkap Ibu Selvi.

Beliau membeberkan bahwa pemerintah telah menyiapkan total anggaran pendidikan yang fantastis, mencapai Rp757,8 triliun untuk tahun anggaran 2026. Dari jumlah tersebut, secara spesifik dialokasikan dana sebesar Rp5,1 triliun khusus untuk akselerasi dan penguatan layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Angka ini menunjukkan keseriusan negara dalam memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses dan kualitas PAUD yang merata.

"Anggaran Rp5,1 triliun ini akan diarahkan untuk berbagai program, mulai dari peningkatan kesejahteraan dan pelatihan kompetensi para guru PAUD, penambahan dan perbaikan sarana prasarana, hingga perluasan jangkauan layanan PAUD di seluruh pelosok, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal)," jelas Ibu Selvi.

Komitmen fiskal ini selaras dengan kebijakan strategis pemerintah, yaitu implementasi Wajib Belajar 13 Tahun, yang secara eksplisit mencakup penambahan satu tahun pendidikan pra-sekolah formal. Kebijakan ini dinilai akan menjadi "Bekal Sepanjang Masa" bagi anak-anak untuk menghadapi jenjang pendidikan dasar dan tantangan masa depan.

"Inilah wujud nyata bahwa negara hadir untuk memberikan permulaan yang adil bagi semua anak bangsa. Wajib Belajar 13 Tahun akan memastikan bahwa fondasi karakter, motorik, dan kemampuan dasar sosial emosional anak sudah terbangun sebelum mereka memasuki Sekolah Dasar," tambahnya.

Pesan Kuat Parenting Ibu Wapres 

Bagian paling kritis dan mendapatkan perhatian besar dari audiens adalah pesan Ibu Selvi Ananda mengenai praktik pendidikan dini yang sering keliru, yaitu memaksakan kurikulum akademik pada anak usia prasekolah. Beliau dengan tegas meminta para Bunda PAUD dan orang tua untuk menghentikan praktik "Balita Rasa Kuliah".

"Saya tahu semangat Bunda PAUD di seluruh Indonesia untuk memberikan yang terbaik sangat besar. Namun, kita harus ingat batasan. Kita harus menghargai tumbuh kembang anak sesuai usianya. Jangan pernah membandingkan kemampuan anak kita satu sama lain. Anak usia enam tahun yang belum lancar membaca tidak kalah hebat dari anak yang sudah bisa membaca buku cerita," tegasnya, suaranya terdengar lantang dan penuh perhatian.

Beliau mengingatkan bahwa fokus utama PAUD haruslah pada stimulasi yang menyenangkan dan pembentukan karakter.

“Fungsi hakiki PAUD adalah sebagai ruang eksplorasi, bermain, dan membangun kecerdasan sosial-emosional. Jangan sampai anak-anak PAUD kita dipaksa bisa membaca dan berhitung, namun mereka kehilangan masa emas, kehilangan keceriaan, dan kehilangan semangat belajar yang sesungguhnya," imbuh Ibu Wakil Presiden. 

"Tugas kita adalah menanamkan etika, budi pekerti, nilai-nilai cinta tanah air, dan literasi digital dasar melalui metode bermain yang interaktif dan sesuai dengan tahapan usia mereka."

Mendikdasmen Apresiasu Dedikasi Bunda PAUD sebagai Ujung Tombak

Sebelum Ibu Wakil Presiden menyampaikan pidato, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, menyampaikan laporan penyelenggaraan Apresiasi Bunda PAUD. Mendikdasmen mengapresiasi kerja keras para Bunda PAUD yang telah menjadi agen perubahan paling efektif di lapangan.

"Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025 ini adalah puncak dari pengakuan dan penghargaan tertinggi negara atas dedikasi, cinta, dan inovasi yang telah diberikan oleh para Bunda PAUD dari Sabang hingga Merauke," kata Prof. Mu’ti.

Beliau menjelaskan bahwa Apresiasi tahun ini diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh tingkatan, mulai dari kelurahan/desa hingga provinsi. Proses seleksi yang ketat berfokus pada empat kriteria utama: Inovasi Program Kerja, Kemitraan dengan Stakeholder, Dampak Nyata pada Peningkatan Angka Partisipasi PAUD, dan Implementasi Kurikulum yang berpusat pada anak.

"Para pemenang hari ini adalah tokoh-tokoh yang berhasil menerjemahkan kebijakan pendidikan, termasuk semangat merdeka belajar, menjadi program nyata di komunitas mereka. Mereka adalah teladan yang harus kita dukung dan duplikasi keberhasilannya," jelas Mendikdasmen.

Puncak Acara yang Sarat Penghargaan

Rangkaian acara diawali dengan penghormatan Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya" dan "Mars Bunda PAUD". Suasana kemudian dihangatkan dengan penampilan istimewa Drama Musikal berjudul “Setahun Awal, Bekal Sepanjang Hayat” dari Komunitas Teman Tubaba. 

 Pertunjukan ini berhasil memukau hadirin dengan visualisasi yang indah dan narasi yang kuat tentang perjuangan dan pengorbanan para Bunda PAUD di pelosok negeri.

Penyerahan penghargaan menjadi momen yang paling dinanti. Penyerahan selempang, plakat, dan bunga dilakukan secara bertahap. Penghargaan tingkat kelurahan/desa dan kecamatan diserahkan oleh Istri Pejabat Eselon I kementerian, seperti Ibu Marlina Muchsin dan Ibu Brotojoyo Retnowati Gogot Suharwoto. 

Sementara itu, kategori kabupaten/kota diserahkan oleh anggota SERUNI, termasuk Ibu Neni Ruhani Atip Latipulhayat dan Ibu Nurul Mazidah Fajar Riza Ul Haq.

Puncak penyerahan penghargaan, yaitu Kategori Wiyata Dharma Utama Tingkat Provinsi, dilakukan secara langsung oleh Ibu Wakil Presiden Selvi Ananda Gibran Rakabuming. 

Penghargaan tertinggi ini dianugerahkan kepada Ibu Hj. Fathul Jannah Muhidin dari Provinsi Kalimantan Selatan, yang dinilai berhasil melakukan terobosan signifikan dalam peningkatan kualitas dan akses PAUD di wilayahnya.

Setelah sesi foto bersama seluruh pemenang dan para tokoh yang hadir, Ibu Selvi Ananda Gibran Rakabuming dan Ibu Masmidah Abdul Mu’ti (Istri Mendikdasmen) beranjak menuju Area Walking Gallery untuk sesi silaturahmi dan melihat pameran inovasi dari Bunda PAUD terbaik, sembari diiringi lagu penutup dari penyanyi Ghea Indrawati. Acara ditutup dengan harapan besar bahwa semangat Apresiasi ini akan terus menguatkan fondasi pendidikan anak usia dini di seluruh Indonesia.

Penyunting: Eko B Harsono 


Berita Sebelumnya
Presiden Prabowo Pulihkan Nama Baik Dua Guru di Luwu Utara

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar