Cari

Bangun Narasi Keindonesiaan Untuk Hapus Benturkan Agama dan Pancasila

TNI dan Kementerian Agama membangun Gerakan Narasi Kebangsaan untuk menghapus upaya membenturkan Pancasila dan agama, Foto : Humas Kemenag

 

Schoolmedia News, Jakarta - Kementerian Agama dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini tengah menjajaki peluang sinergi untuk membangun narasi bersama tentang keindonesiaan. Rencana ini disampaikan Menag saat berbincang dengan Kepala Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi TNI Angkatan Udara (Disbintalidau) Marsekal Pertama Bastari di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. 

“Saya sudah sempat berbicara dengan Panglima TNI. Kita ingin membangun narasi bersama antara TNI, Kementerian Agama, dan semua stakeholder tentang keindonesiaan,” ungkap Menag, Senin (15/02). 

Hal ini menurut Menag amat diperlukan, karena hingga saat ini masih ada  saja pihak yang membenturkan atau memperhadapkan antara Pancasila dengan agama. “Padahal kalau kita sandingkan ajaran agama apa pun tidak ada yang bertentangan dengan Pancasila. Semua agama percaya dengan keberadaan Tuhan, itu sesuai dengan sila pertama,” kata Menag. 

“Begitu juga dengan sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Ini juga merupakan ajaran semua agama,” sambungnya. 

Sementara untuk sila ketiga, yakni persatuan Indonesia, ini menjadi sebuah kondisi ideal agar seluruh umat beragama dapat beribadah dengan tenang. 

“Bagaimana mungkin kita dapat beribadah dengan nyaman dan baik  bila negara kita tidak bersatu. Contohnya  negara timur tengah seperti Yaman dan Irak. Bagaimana teman-teman muslim kita di sana itu tidak bisa beribadah dengan tenang, tidur dengan nyenyak, karena negaranya bergolak,” ujarnya. 

Demikian juga halnya dengan sila keempat dan kelima Pancasila. Menurut Menag, semua agama pun mengajarkan nilai musyawarah sebagaimana tercantum dalam sila keempat serta sikap adil yang sejalan dengan sila kelima. 

Baca Juga : Momentum Berbagi dan Asah Kesalehan Sosial 

“Jadi tidak ada yang bisa dipertentangkan (antara Pancasila) dengan agama,” tandas Yaqut. 

Menag pun mengapresiasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kerap berada di garda terdepan untuk mengawal Pancasila dan persatuan Indonesia. “Maka sekali lagi, narasi bersama tentang keindonesiaan yang tidak mempertentangkan Pancasila dan agama sangat penting, termasuk juga di kalangan teman-teman TNI,” tuturnya. 

Menanggapi hal tersebut,  Kadisbintalidau Bastari menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan Kemenag dan stakeholder lainnya untuk membangun narasi bersama tersebut. “Kami siap. Dan kami juga membutuhkan dukungan Kementerian Agama, utamanya untuk meningkatkan program-program Bintal,” tutur Bastari.

Penulis : Keke Lovina 

Berita Selanjutnya
Implementasi Penegakan Hukum UU ITE Harus Jamin Rasa Keadilan Masyarakat
Berita Sebelumnya
Misi Kolektif Raksasa Starup Menjawab Ketimpangan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar