Cari

Semarak Kampanye Anak Indonesia Hebat di Serang Banten, Wamen Dikdasmen Beri Hadiah Tiga Sepeda Kepada Anak PAUD Cerdas dan Pemberani



Semarak Kampanye Anak Indonesia Hebat di Serang Banten, Wamen Dikdasmen Beri Hadiah Tiga Sepeda Kepada Anak PAUD Cerdas dan Pemberani

Schoolmedia BANTEN – Gedung Negara Kota Serang, Kamis (16/10) bersalin rupa menjadi taman riang. Tawa, sorak sorai dan rengekan manja berpadu dengan nyanyian polos anak-anak, menyambut gelaran akbar: Kampanye Anak Indonesia Hebat (KAIH). Namun, di tengah riuh ceria itu, terselip momen magis yang mengubah keberanian kecil menjadi rezeki beroda.

Puncaknya adalah saat Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Atip Latipulhayat, berdiri di mimbar penutup. Setelah berpidato tentang pentingnya karakter hebat bagi generasi emas, Pak Wamen melontarkan sebuah tantangan manis, "Siapa yang berani maju dan hafal lagu Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat?"

Sejenak, keheningan melingkupi aula, disusul bisik-bisik ragu. Tapi tidak bagi Khanza. Dengan mata berbinar dan tangan mungil teracung tinggi, ia memecah keraguan itu. Melangkah tegap menuju panggung, bocah PAUD itu menyanyikan lagu kebanggaan anak Indonesia itu dengan lantang dan penuh percaya diri. 

Senyum bangga merekah di wajah Pak Wamen, sebuah keberanian yang harus diberi mahkota. Hadiah sebuah sepeda baru pun berpindah tangan, menjadi saksi bisu nyali Khanza yang tak gentar.

Pertanyaan kedua tak kalah menantang, "Siapa nama Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah?" Kali ini, giliran Muhammad Akmal Alfaruq yang beraksi. Tak butuh waktu lama bagi Akmal untuk menggebrak mikrofon. Dengan suara mantap, ia menyebut, "Bapak Abdul Mu'ti!" Jawaban cepat dan tepat itu membuahkan sepeda kedua. Bagi Akmal, pengetahuan bukan hanya ada di buku, tapi juga di panggung kehormatan. “Terimakasih pak Menteri untuk sepedanya,” ujar Akmal kepada PAUDPEDIA.

Ujian terakhir datang dari nama-nama hari. "Siapa yang tahu nama hari dalam seminggu, maju!" Seru Bunda PAUD Provinsi Banten. Tanpa menunda, si cantik Hannah dengan cekatan mengurutkan nama-nama hari dari Senin hingga Minggu. Kecepatan dan ketepatannya membuatnya berhak membawa pulang sepeda ketiga.

Tiga anak PAUD, tiga keberanian, dan tiga sepeda baru. Lebih dari sekadar hadiah, kisah Khanza, Akmal, dan Hannah adalah prosa singkat tentang betapa hebatnya nyali dan pengetahuan yang dipupuk sejak dini. Di bawah naungan Kampanye Anak Indonesia Hebat, Kota Serang hari itu merayakan kemenangan kecil yang berpotensi melahirkan generasi emas. Mereka pulang dengan senyum lebar, mengayuh mimpi-mimpi baru di atas sepeda hadiah dari Wakil Menteri.

KAIH Bangun Pondasi Anak Indonesia 

Di jantung Kota Serang, Banten, Kampanye Anak Indonesia Hebat (KAIH) hadir bagai suluh yang menyala, menerangi lorong-lorong Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan fondasi kokoh yang dibangun untuk menopang masa depan generasi penerus.

Ratusan anak-anak PAUD, laksana bibit unggul yang siap ditanam, memadati lokasi acara. Mata mereka adalah cermin harapan, memantulkan mimpi-mimpi yang kelak akan mewarnai Indonesia. Para tokoh penting yang hadir, bagai arsitek ulung, merancang kurikulum masa depan dengan visi yang jernih.

Kolaborasi semesta menjadi ruh dari KAIH. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pemerintah Provinsi Banten, Bank Jawa Barat, satuan pendidikan dan masyarakat bersinergi, bagai simfoni yang harmonis, menciptakan melodi pendidikan yang menggugah. Kehadiran Wamendikdasmen, Pejabat Eselon 1 dan 2, Bunda PAUD Provinsi, serta Bunda PAUD Kota Serang, bagai kompas yang menuntun arah, memastikan setiap langkah selaras dengan tujuan mulia menggelorakan Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH).


Lewat kegiatan ini Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Banten mendapat suntikan energi besar. Kampanye Anak Indonesia Hebat (KAIH) yang digelar di Kota Serang sukses menjadi panggung nasional berkat kehadiran Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Prof. Dr. Atip Latipulhayat. 

Kunjungan penting ini tak hanya seremonial, tetapi sekaligus menjadi penanda dimulainya fase baru penguatan PAUD di Banten, didukung penuh oleh Gubernur Andra Sonny dan para Bunda PAUD. Acara di Gedung Negara Provinsi Banten, Kamis (16/10) dipadati ratusan anak ceria ini sejak awal sudah menunjukkan perpaduan unik antara formalitas negara dan kekayaan budaya lokal.

Tarian dan Senam: Bukan Sekadar Hiburan

Mengawali kegiatan, suasana formal langsung dicairkan oleh penampilan memukau "Tarian Bebersih Sungai Cibanten." 

Tarian dibawakan lincah oleh empat murid Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Ceria Kota Serang—Ananda Aulia Kun Fath Albantani, Greivanz Rob, Tama Rezky Kurniawan, dan dua rekannya menyajikan pesan lingkungan yang mendalam. Mereka menunjukkan, pendidikan karakter bisa diintegrasikan secara indah melalui seni budaya.

Setelah momen penghormatan lagu kebangsaan, seluruh hadirin, termasuk para pejabat VVIP, diajak berdiri untuk mengikuti "Senam Anak Indonesia Hebat." Momen ini bukan sekadar pemanasan, melainkan penegasan bahwa kegembiraan dan kesehatan fisik adalah bagian fundamental dari proses belajar anak usia dini. 

Semangat pagi yang menular ini berhasil menghilangkan sekat dan membangun mood positif.

Kolaborasi Tiga Pilar

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Ibu Nia Nurhasanah, dalam laporannya menjelaskan bahwa KAIH adalah cerminan kolaborasi multipihak yang jarang terjadi.

"Kampanye ini membuktikan bahwa ekosistem pendidikan anak harus dibangun bersama. Pemerintah pusat melalui Kemendikdasmen, Pemda Provinsi dan Kota Serang, komunitas (KPOTI), hingga dunia usaha (Bank BJB) semua bersatu untuk anak-anak kita," tegas Ibu Nia.

Dukungan tersebut diwujudkan secara nyata melalui sesi penyerahan bantuan simbolis, yang berfokus pada modernisasi fasilitas dan penguatan literasi:

Transfer Teknologi: Wamendikdasmen Prof. Atip Latipulhayat secara simbolis menyerahkan bantuan Interactive Flat Panel (IFP) kepada Bunda PAUD Kota Serang. Bantuan ini adalah lompatan penting, membawa teknologi digital ke kelas-kelas PAUD, mempersiapkan anak Banten menghadapi tantangan zaman dengan sarana belajar interaktif.

 Penguatan Literasi: Kepala BSKAP Kemendikdasmen dan jajaran VVIP menyerahkan bantuan 15 Pojok Baca. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menumbuhkan minat baca sejak dini, menanggulangi persoalan literasi dasar di hulu pendidikan.

 Dukungan Sarana: Bank BJB, diwakili Bapak Maman Rukmana, turut menyumbang dengan penyerahan School Kit, memastikan ketersediaan perangkat belajar bagi anak-anak PAUD.

Pesan Wamendikdasmen: 'Anak Hebat Dimulai dari PAUD Kuat'

Dalam sesi arahan, Wamendikdasmen Prof. Atip Latipulhayat memberikan motivasi sekaligus penekanan kebijakan. Ia menegaskan bahwa PAUD adalah pilar paling krusial dalam mencetak SDM unggul sesuai visi negara.

"Jika kita ingin Indonesia hebat, fondasinya harus kuat. Fondasi itu adalah Pendidikan Anak Usia Dini. Di sinilah karakter, etika, dan dasar-dasar kecerdasan dibangun," ujar Prof. Atip.

Ia secara khusus mengapresiasi Gubernur Andra Sonny atas komitmennya dalam mendukung inisiatif PAUD. Prof. Atip juga berpesan kepada guru dan orang tua agar memanfaatkan bantuan dan Kurikulum Merdeka untuk menciptakan suasana belajar yang merdeka, ceria, dan mendalam.

Setelah sesi formal, acara dipecah menjadi dua kegiatan utama, menunjukkan pendekatan holistik KAIH:

Area Bermain: Ratusan anak dan guru bergegas menuju area permainan yang disiapkan KPOTI, fokus pada permainan rakyat dan olahraga tradisional. Di sini, anak-anak belajar melalui gerak, interaksi sosial, dan nilai-nilai warisan budaya.

Workshop Orang Tua dan Guru: Sementara itu, para orang tua dan perwakilan guru mengikuti lokakarya. Mereka dibekali pengetahuan praktis mengenai pengasuhan positif dan implementasi Kurikulum Merdeka. Tujuannya sederhana: menyamakan frekuensi pendidikan antara lingkungan rumah dan sekolah.

Kampanye Anak Indonesia Hebat di Banten telah sukses menjadi model ideal kolaborasi pendidikan. Dengan dukungan teknologi modern dan akar budaya yang kuat, Banten kini selangkah lebih maju dalam mewujudkan generasi emas yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing.

Peliput : Eko Harsono 



Lipsus Sebelumnya
Waspada Bahaya Mikroplastik, Dosen UGM Dorong Gerakan Kurangi Plastik

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar