Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek, Foto: Kemkes
SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengubah perilaku tidak sehat seperti merokok menjadi pola hidup yang sehat guna mengurangi angka prevalensi berbagai penyakit tidak menular yang terus meningkat.
Dalam sambutan di puncak acara Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kementerian Kesehatan, Nila mengatakan, rokok juga menjadi penyebab penyakit katastropik seperti penyakit jantung dan stroke yang membebani biaya BPJS Kesehatan.
Nila menjelaskan, penyakit katastropik membebani lebih dari 20 persen dan bahkan hampir 30 persen seluruh pembiayaan BPJS Kesehatan.
Baca juga:Mulai Dibangun Tahun Depan, Ini Fungsi Jembatan Batam-Bintan!
Pembiayaan BPJS Kesehatan untuk penyakit jantung tahun 2018 sebesar Rp 10,5 triliun, diikuti penyakit kanker Rp 3,4 triliun, dan penyakit stroke Rp 2,5 triliun.
"Kita lihat defisit BPJS Kesehatan, karena tidak mungkin biarpun seluruh masyarakat membayar iuran kalau kita tidak mengubah perilaku akan tetap defisit," kata Nila di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019.
Nila juga menyebutkan permasalahan BPJS Kesehatan yang masih kurang dalam kolektibilitas iuran khususnya di sektor peserta mandiri.
Dia menyinggung bahwa sebagian masyarakat masih lebih memilih mengeluarkan uang untuk membeli rokok ketimbang membayar iuran BPJS Kesehatan yang paling sedikit sebesar Rp 25 ribu per bulan untuk satu orang.
Baca juga: Perdagangan Orang Sentuh Kaum Milenial, Menteri Yohana: Gencarkan Literasi Digital
Usia harapan hidup orang Indonesia dari indeks pembangunan manusia, kata Nila, saat ini 71,4 tahun. Namun usia sehat hidup orang Indonesia rata-rata 62 tahun.
Ia pun sangat menyayangkan apabila ada delapan hingga sembilan tahun sebagai masa di mana orang mengalami sakit.
"Mari ubah perilaku kita, mari kita sadar bahwa kesehatan itu mahalnya luar biasa," ujar Nila berpesan.
Tinggalkan Komentar