Schoolmedia News Sumbawa -- Mengawali Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, melakukan peninjauan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Dalam kunjungan ini, Mendikdasmen turut menyampaikan apresiasi khusus kepada para ayah yang mengantarkan anak-anak mereka di hari pertama sekolah.
Mendikdasmen Abdul Muti berkesempatan menjadi pembina upacara di SD Negeri 16 Sumbawa. Dalam amanatnya, Menteri Muti menekankan pentingnya MPLS yang berlandaskan kasih sayang.
ââ¬ÅMPLS 2025 kami beri nama MPLS Ramahââ¬âsebuah langkah awal untuk meletakkan dasar pendidikan yang penuh rasa cinta, saling menghormati, dan memuliakan para murid. Kita berusaha menjadikan sekolah sebagai rumah kita sebagai tempat di mana kita tidak hanya menuntut ilmu, tetapi juga membangun karakter dan membentuk kepribadian utama anak-anak kita," ujar Menteri Muti.
Dalam pelaksanaan upacara tersebut, turut hadir Muhammad Anshori, Wakil Bupati Sumbawa; Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen; Abdul Aziz, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB; Irawan Subekti, Pelaksana Tugas (Plt.) Kadisdikbud Sumbawa; pejabat eselon 2 di lingkungan Kemendikdasmen, serta para guru, siswa, dan orang tua wali murid.
Apresiasi Khusus untuk Para Ayah
Di sela-sela kunjungannya, Menteri Abdul Muti secara khusus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para ayah yang telah meluangkan waktu untuk mengantar putra-putrinya ke sekolah di hari pertama.
Saya melihat banyak sekali ayah-ayah yang pagi ini turut mengantarkan anaknya ke sekolah. Ini adalah pemandangan yang sangat membanggakan dan patut diapresiasi,ââ¬Â ungkap Mendikdasmen.
Kehadiran ayah di momen penting ini menunjukkan dukungan penuh terhadap pendidikan anak-anak, serta memperkuat ikatan emosional antara anak dan orang tua. Ini adalah contoh nyata peran serta keluarga dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan penuh kasih sayang
Menteri Muti menambahkan bahwa keterlibatan aktif orang tua, baik ayah maupun ibu, sangat krusial dalam membentuk semangat belajar anak sejak dini. ââ¬ÅDukungan dari rumah adalah fondasi utama bagi keberhasilan anak di sekolah. Terima kasih kepada seluruh ayah yang telah menjadi teladan bagi anak-anaknya di hari yang istimewa ini, pungkasnya.
Kunjungan ke SLBN 1 Sumbawa
Kunjungan Berlanjut ke SLBN 1 Sumbawa
Melanjutkan rangkaian kunjungan lapangan, Abdul Muââ¬â¢ti beserta rombongan meninjau langsung pelaksanaan MPLS Ramah di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Sumbawa. Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen melakukan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) yang diikuti oleh para guru dan murid di satuan pendidikan tersebut.
Selain itu, Mendikdasmen memberikan apresiasi langsung kepada siswa berkebutuhan khusus yang menyanyikan lagu "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat", dan memberikan bantuan pendidikan kepada tiga siswa SLB. Hal ini sebagai bentuk dorongan agar anak-anak tetap semangat belajar dan terus berprestasi.
ââ¬ÅKalian punya keterbatasan fisik, tetapi kalian punya kelebihan yang hebat dalam bidang-bidang lainnya. Tetaplah percaya diri, tetaplah bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena kalian semua memiliki kelebihan-kelebihan yang bahkan Pak Menteri juga tidak punya,ââ¬Â ujarnya penuh semangat, memberikan motivasi kepada para siswa SLB.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmen dalam menciptakan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, perlindungan anak, dan penguatan karakter. Adapun enam prinsip MPLS Ramah, yaitu ramah, edukatif, efektif dan efisien, inklusif, partisipatif, dan fleksibel.
ââ¬ÅMPLS tidak hanya program yang berkaitan dengan pengenalan lingkungan sekolah saja, namun sebagai lingkungan pendidikan yang menekankan pentingnya pendidikan karakter, pengembangan bakat dan minat, serta semangat belajar,ââ¬Â jelas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muââ¬â¢ti.
Beberapa sekolah telah sukses mengimplementasikan MPLS Ramah, seperti yang disampaikan oleh guru pendamping penerima beasiswa ADEM dari SMA Plus Islamic Village, Tangerang, Banten, Nurhayati Mansaber. Ia menjelaskan bahwa MPLS di sekolahnya telah dilaksanakan sesuai instruksi Kemendikasmen.
ââ¬ÅPara siswa tidak lagi menggunakan atribut aneh atau mengalami perpeloncoan. Sebaliknya, dengan MPLS Ramah, para siswa mengikuti kegiatan yang menyenangkan, positif, serta berkarya,ââ¬Â ujar Nurhayati.
Nurhayati menyampaikan harapannya agar MPLS Ramah tahun ini bisa merata hingga sekolah di wilayah timur Indonesia. ââ¬ÅSemoga konsep MPLS Ramah ini dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, terutama wilayah timur yang mungkin memiliki akses informasi terbatas, sehingga tidak ada lagi siswa yang merasa ââ¬Åkapokââ¬Â mengikuti MPLS,ââ¬Â imbuhnya.
Selanjutnya, Widodo, Koordinator ADEM Papua Provinsi Banten, yang juga merupakan seorang kepala sekolah, menekankan pentingnya persiapan MPLS Ramah. Sekolahnya telah membentuk kepanitiaan dari unsur guru sebagai pembimbing dan pengawas, pelibatan OSIS sebagai pendamping dengan merujuk pada petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan oleh kementerian.
Penyunting Eko Harsono
Sumber Siaran Pers BKHM Kemendikdasmen
Tinggalkan Komentar