Foto: Unsplash
Schoolmedia News, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah Indonesia bisa mendapatkan empat jenis vaksin Covid-19 dari negara produsennya. Vaksin tersebut adalah Sinovac dari China, AstraZeneca dari London Inggris, Pfizer Jerman-Amerika, Novavax Amerika. Setelah Sinovac dan AstraZeneca, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19, seperti Novavax dan Pfizer, akan banyak masuk ke Indonesia pada pertengahan tahun 2021.
"Jumlah vaksin ini akan banyak sekali pada saat triwulan ketiga. Semester kedua," kata Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dalam Orientasi Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 bagi Pedagang Regional 2.
"Indonesia akan mendapatkan distribusi atau penerimaan vaksin yang sudah kita pesan baik itu Sinovac, AstraZeneca, kemudian Novavax, dan juga kemungkinan Pfizer, ini akan masuk pada semester kedua," ujarnya.
Nadia, yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes mengatakan, Indonesia cukup beruntung dapat terlibat dalam COVAX Facility.
Baca juga: Rahasia Rambut Lebat dan Berkilau dengan Arang Aktif
"Indonesia termasuk negara yang cepat untuk mengusulkan ikut dalam COVAX Facility ini, dalam rangka kembali mendapatkan akses pemenuhan vaksin," ujarnya.
Menurut Nadia, memenuhi kebutuhan hingga 426 juta dosis vaksin COVID-19 dalam setahun merupakan upaya yang luar biasa.
"Kita tahu kapasitas produksi di dunia untuk memenuhi produksi vaksin ini tentunya jauh lebih kecil dibandingkan kebutuhan. Kurang lebih hanya 50 persen dari kebutuhan yang bisa dipenuhi," katanya.
Sejauh ini, baru ada tiga jenis vaksin COVID-19 yang telah masuk di Indonesia: CoronaVac dari Sinovac, vaksin AstraZeneca dari skema COVAX, serta vaksin COVID-19 Bio Farma dengan bahan baku atau bulk dari Sinovac. Data Kemenkes per 22 Maret 2021 pukul 20.00, melaporkan 5.732.210 orang yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 2.494.422 orang yang menerima suntikan kedua. Secara keseluruhan cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai 14,21 persen untuk dosis pertama dan 6,18 persen untuk dosis kedua.
Tinggalkan Komentar