Cari

Punya Rp 20 M, Tanoto Foundation Bantah Dapat Dana Pemerintah

Sumber: Kemdikbud

 

Schoolmedia News, Jakarta - Tanoto Foundation, organisasi filantropi yang bekerja dalam memajukan pendidikan di Indonesia, membantah menggunakan dana pemerintah untuk pengembangan program pendidikan.

"Tanoto Foundation selalu berkomitmen mendukung pemerintah dan memilih jalur pembiayaan mandiri," kata Communication Director Tanoto Foundation Haviez Gautama dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Juli 2020, dilansir dari laman RRI.

Pernyataan ini disampaikan sekaligus menanggapi pernyataan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, yang mempertanyakan dua organisasi salah satunya Tanoto Foundation yang menjadi mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Program Organisasi Penggerak (POP). 

 

Baca juga: 221 Ormas Lolos Seleksi Organisasi Penggerak Kemdikbud

 

Syaiful Huda sebelumnya mengatakan, Tanoto masuk kedalam kategori Gajah yang bisa mendapatkan hibah hingga Rp 20 miliar per tahun dalam POP. 

Untuk mendukung program tersebut, Kemdikbud mengalokasikan anggaran hampir Rp 600 miliar. Anggaran ini akan dibagikan untuk membiayai pelatihan atau peningkatan kapasitas yang diadakan organisasi masyarakat (ormas) yang terpilih. 

Syaiful Huda menyatakan Tanoto Foundation termasuk dua dari 156 ormas yang lolos sebagai Organisasi Penggerak. 

Untuk itu, Haviez menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen memajukan pendidikan Indonesia sejak 1981 terus memilih pendanaan mandiri dan sepeser pun tidak pernah menggunakan dana pemerintah.

 

Baca juga: NU-Muhammadiyah Keluar dari Organisasi Penggerak Kemdikbud, Ada Apa?

 

Tanoto Foundation dipilih oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu pelaksana Program Organisasi Penggerak (POP). Dalam program ini, kata dia, Kemdikbud mengundang seluruh ormas di Indonesia untuk berkompetisi membangun sekolah penggerak dan menyediakan pilihan kepada ormas untuk membiayai pelaksanaan POP secara mandiri (dengan dana sendiri) atau mengajukan permohonan pendanaan kepada pemerintah. 

"Tanoto Foundation mendukung pemerintah dan memilih jalur pembiayaan mandiri. Dengan demikian keikutsertaan dalam POP, melalui Program PINTAR Penggerak, dirancang tidak menggunakan dana pemerintah, namun sepenuhnya dibiayai dana sendiri dengan nilai investasi lebih dari Rp 50 miliar untuk periode dua tahun 2020-2022," katanya. 

 

Baca juga: Pemilihan Organisasi Penggerak, Kemdikbud Klaim Berhati-hati

 

Proses seleksi program PINTAR Penggerak dilakukan terhadap 324 proposal dari 260 ormas dimana hasilnya terpilih 183 proposal dari 156 ormas. 

Melalui Program PINTAR Penggerak itu, Tanoto Foundation akan bekerja untuk mengembangkan kapasitas tenaga pengajar di 260 Sekolah Penggerak (160 sekolah dasar dan 100 sekolah menengah pertama) rintisan di empat kabupaten, yakni Kampar (Riau), Muaro Jambi (Jambi), Tegal (Jawa Tengah) dan Kutai Barat (Kalimantan Timur).

Lipsus Selanjutnya
Kreatif, Pasangan Ini Daur Ulang Bungkus Makanan Jadi Tas Branded
Lipsus Sebelumnya
Besok, Salat Jumat Perdana Hagia Sophia

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar