Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan Indonesia dapat mengembangkan wisata dan industri "wellness" (gaya hidup yang baik) berdasarkan pengetahuan lokal setiap daerah.
"Tren global sedang berkembang industri tentang gaya hidup dan pariwisata "wellness", namun Indonesia belum mengeksplorasi ini dengan baik padahal kita punya kearifan dan pengetahuan lokal tentang itu," kata Hilmar Rafid di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2019.
Dia menyontohkan seperti di Bali, memiliki pengetahuan tentang kesehatan yang tercatat dalam kitab kuno lontar Usada yang berisi tentang manfaat tumbuhan untuk kesehatan.
Kitab itu, kata Hilmar, merupakan himpunan pengetahuan luar biasa dari masyarakat Bali mengenai bagaimana menjaga kesehatan. Buah pikiran dari Usada tersebut, menurut Hilmar selaras dengan pemikiran saat ini di mana orang ingin hidup sehat dan menjaga kebugaran tubuhnya.
Baca juga: LIPI Pastikan Telah Buka Keran Riset untuk Tingkatkan SDM
Selain itu, kata dia, Indonesia masih banyak beragam kekayaan hayati dengan pengetahuan tradisional dan telah berkembang di masyarakatnya yang dapat dijadikan untuk membangun ekonomi bangsa.
"Pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman hayati sangat luas seperti manfaatnya untuk kesehatan, saat ini sudah ada upaya untuk mendokumentasikannya baik dari Kementerian Kesehatan mau pun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Hilmar.
Baca juga: Ganjar Prioritaskan Pembangunan 15 SMK Negeri Gratis
Untuk mendokumentasikan pengetahuan lokal tersebut, Hilmar menjelaskan, perlu melibatkan para pelaku budaya.
"Tidak haya itu para pelaku budaya juga perlu dilibatkan untuk membangun pariwista yang berkelanjutan dengan sistem ekonomi berbasis komunitas," kata Hilmar.
Dengan pembangunan yang berkelanjutan tersebut, kata Hilmar menjelaskan, maka konsep pembangunan dapat berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan dan kebudayaan.
Tinggalkan Komentar