Schoolmedia News Jakarta == Sekolah Luar Biasa (SLB) Islam Qothrunnada menjadi salah satu SLB di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang mendapatkan bantuan program Revitalisasi Satuan Pendidikan, salah satunya berupa tiga unit ruang kelas baru. Dengan hadirnya ruang kelas baru ini, nantinya para murid tidak perlu bergantian ruangan kelas yang terbatas. Daya tampung sekolah juga bisa lebih banyak.
Kepala SLB Islam Qothrunnada, Tri Purwanti, mengatakan bahwa secara keseluruhan sekolahnya hanya memiliki sembilan ruang kelas. Selama ini ruang kelas tersebut digunakan bergantian untuk berbagai kegiatan.
âJadi, ruang kelas itu tidak hanya difungsikan sebagai tempat belajar, tetapi juga ruang terapi, ruang keterampilan, kadang-kadang juga ruang untuk bimbingan, dan beberapa aktivitas lainnya. Jadi, sistemnya bergantian. Kadang kami malah belajar tidak di dalam kelas,â kata Tri saat ditemui di sekolah, Senin (13-10-2025).
Ruang kelas yang dimaksud Tri sendiri juga bisa dibilang kurang representatif sebagai tempat belajar untuk para siswa. Pasalnya, ruang kelas tersebut berukuran relatif kecil, yakni hanya sekitar tiga kali empat meter persegi saja.
âItu ruangan segitu (3 kali 4 meter) diisi lima sampai delapan murid. Kalau anaknya masih kecil-kecil mending, kalau anak SMA yang sudah besar-besar itu sangat memprihatinkan," ujar Tri menjelaskan.
Tak heran, lanjut Tri, banyak murid yang kerap mengeluhkan ruangan kelas yang sempit dan tidak nyaman. Kondisi ini kerap membuat murid kepanasan hingga terkadang gagal fokus.
âKalau anak autis, tunagrahita itukan mereka kesulitan fokus dan kondisi ruangan yang sempit dan panas itu membuat mereka sering gagal fokus. Kalau sudah begini kami ajak siswa untuk belajar di luar, di lapangan, di pendopo, atau di kebun dekat sekolah,â ujar Tri.
Padahal, lanjut Tri, setiap tahunnya jumlah murid yang mendaftar ke sekolahnya terus meningkat. Bahkan, calon murid kerap menunggu hingga setahun atau dua tahun demi bisa bersekolah karena keterbatasan kuota sekolah yang terbatas.
Saat ini, menurut Tri, kapasitas sekolah hanya cukup untuk menampung sekitar 35 anak. Namun, saat ini jumlah murid dari SD hingga SMA sudah mencapai 59 siswa. Oleh karena itu, Tri sangat bersyukur mendapatkan bantuan berupa tiga ruang kelas baru dengan ukuran yang lebih besar dari yang ada saat ini. Dengan demikian, tidak hanya murid lebih nyaman dalam belajar, tetapi juga diharapkan bisa lebih banyak lagi murid yang mendapatkan pelayanan pendidikan.
Muhammad Afif Muzaki menjadi salah satu murid yang senang dengan pembangunan ruang kelas baru di sekolahnya tersebut. Menurutnya, selama ini ruang kelas yang ada sangat sempit dan sangat gerah meskipun pihak sekolah telah memasang kipas angin di dalamnya.
âNanti kalau sudah jadi, aku mau belajar di ruang kelas yang baru. Luas, ga gerah lagi,â kata Afif yang saat ini duduk di kelas 12 SMA.
Saat ini proses pembangunan revitalisasi di SLB Islam Qothrunnada sendiri telah mencapai sekitar 60 persen. Dalam waktu dekat, tim pelaksana akan memasang bagian atap bangunan yang akan dilanjutkan dengan pemasangan lantai keramik.
Dengan demikian diharapkan seluruh proses pembangunan diperkirakan bisa rampung akhir November mendatang. SLB Islam Qothrunnada sendiri mendapatkan bantuan berupa pembangunan 3 ruang kelas, ruang pembelajaran program khusus, toilet, serta selasar sekolah.
Tinggalkan Komentar