Schoolmedia News Makassar == Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui Subdirektorat Sarana dan Prasarana menggelar acara Finalisasi Perencanaan dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Revitalisasi PAUD Tahap 8 Tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan akses, mutu, dan keberlanjutan layanan pendidikan anak usia dini, serta memperkuat kelembagaan PAUD agar lebih siap dalam menyediakan layanan berkualitas.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 20 Agustus 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan menghadirkan 72 satuan PAUD dari 12 provinsi di Indonesia sebagai calon penerima bantuan revitalisasi. Wilayah tersebut mencakup Provinsi Bali, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Imran dalan sambutan pembukaan mengatakan pentingnya menjalankan program ini dengan prinsip akuntabilitas, transparansi, elijibilitas, kualitas, dan kuantitas di setiap tahapan pelaksanaannya. Keberhasilan program revitalisasi sangat bergantung pada kolaborasi yang erat antar pemangku kepentingan, keterbukaan dalam pengelolaan anggaran, dan integritas tinggi dalam memberikan layanan pendidikan.
"Laksanakan program revitalisasi ini dengan penuh amanah, sesuai dengan Petunjuk Teknis dan Panduan Pelaksanaan yang telah ditetapkan. Kami tidak akan mentolerir sedikit pun adanya penyimpangan, baik dari aspek teknis, administrasi, maupun pengelolaan keuangan. Zero tolerance terhadap pelanggaran adalah prinsip utama kita," tegasnya
Ia juga mendorong agar komunikasi intensif terus dibangun antara satuan PAUD dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Direktorat PAUD, Fasilitator dari Perguruan Tinggi, serta BBPMP/BPMP. Menurutnya, sikap terbuka terhadap tantangan dan permasalahan di lapangan merupakan kunci keberhasilan program.
"Jangan pernah merasa mampu menyelesaikan persoalan sendiri. Segera komunikasikan setiap kendala kepada pihak-pihak terkait agar bisa segera dimitigasi dan dicarikan solusi terbaiknya," ujarnya menekankan.
Imran turut menggarisbawahi peran penting P2SP (Pelaksana Program Satuan Pendidikan) sebagai ujung tombak pelaksanaan revitalisasi di lapangan. Ia menyatakan bahwa para P2SP harus bekerja dengan kesungguhan, motivasi tinggi, dan integritas, guna menghadirkan hasil yang nyata dan berkesinambungan bagi satuan pendidikan di daerah.
Investasi Negara Untuk Generasi Emas
Dalam sambutannya, Kasubdit Sarana dan Prasarana Direktorat PAUD, Kurniawan, menyampaikan bahwa program revitalisasi merupakan wujud investasi untuk generasi emas di masa depan. Ia juga membacakan pantun yang menggambarkan semangat acara, "Menulis indah di atas papan, ditulis dengan kapur berwarna warni. Finalisasi Dokumen Perencanaan dan PKS Revitalisasi dilaksanakan, wujudkan sarana prasarana yang bermutu bagi anak usia dini."
Kurniawan melaporkan, sebanyak 72 Kepala Satuan PAUD dan 72 Tim Perencana Satuan PAUD diundang untuk mengikuti kegiatan ini. Narasumber yang dihadirkan berasal dari berbagai instansi, antara lain Widyaprada Ahli Utama, Kejaksaan Agung, Biro Umum dan PBJ, akademisi PAUD, serta tim teknis Direktorat PAUD.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini meliputi:
* Kebijakan Umum Program Prioritas Kementerian dan Kebijakan Program Revitalisasi Satuan PAUD.
* Pengelolaan Bantuan Revitalisasi dan Unit Sekolah Baru (USB), yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, mekanisme belanja barang/jasa, serta pengelolaan keuangan dan pajak.
* Pengawasan dan Pengendalian Program Revitalisasi PAUD.
* Pengelolaan Penyelenggaraan Satuan PAUD.
Acara ini diharapkan menghasilkan beberapa luaran, seperti optimalisasi pengelolaan bantuan, finalisasi dokumen perencanaan dan PKS, penguatan tata kelola, dan diseminasi praktik baik program revitalisasi.
Mengakhiri laporannya, Kurniawan berharap agar kegiatan ini bukan hanya sekadar acara formal, tetapi menjadi langkah nyata untuk membangun fondasi pendidikan anak usia dini yang lebih kuat dan berkualitas. "Dari Aceh ke Jakarta lewati gunung sebrangi lautan, naik pesawat terbang melaju tinggi hingga menembus awan. Bimtek kali ini bukan hanya sekedar kegiatan, tapi wujud investasi generasi emas di masa depan," pungkasnya.
Peliput : Eko Harsono
Tinggalkan Komentar