Sinergi Pusat-Daerah Mengantar Pendidikan Indonesia ke Era Digital 2026

Schoolmedia News TANGERANG â Komitmen transformatif Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan "Pendidikan Bermutu untuk Semua" mencapai babak baru. Melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci keberhasilan program prioritas nasional ini.
Acara yang mengusung tema "Sinergi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua" di ICE BSD City, Tangerang, ini dihadiri oleh 429 perwakilan pemerintah daerah, kabupaten, kota, dan 29 pemerintah provinsi, menunjukkan tingginya kesamaan visi antar kepala daerah.
Target Ambisius 2026: Revitalisasi dan Akselerasi Digital
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, dalam sambutannya menekankan bahwa revitalisasi sekolah dan akselerasi digitalisasi harus berjalan beriringan untuk memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal.
Program ini telah menetapkan target ambisius untuk tahun 2026:
* Revitalisasi Infrastruktur: Sebanyak 16.179 satuan pendidikan ditargetkan akan direvitalisasi, meningkat signifikan dari target sebelumnya, dan akan tersebar di 9.000 desa di seluruh Indonesia.
* Pemerataan Perangkat Digital: Sebanyak 288.865 lembaga pendidikan akan menerima perangkat digital untuk pembelajaran.
Fasilitas ini mencakup
- Papan Interaktif Digital (Interactive Flat Panel/IFP)
- Laptop,
- Media penyimpanan eksternal
- Akses internet satelit
- Panel Surya.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, turut menyampaikan optimisme terkait peningkatan fasilitas. âKalau sekarang, Kita kirimkan 1 IFP untuk 1 sekolah, di tahun depan sesuai arahan Bapak Presiden RI akan dikirimkan 3 IFP untuk masing-masing satuan pendidikan,â ujarnya, menekankan upaya Kemendikdasmen untuk mempercepat transformasi digital di sekolah.
Kalteng dan Manado Jadi Contoh Nyata Dampak Program
Beberapa daerah telah merasakan dampak nyata dan bahkan menjadi model praktik baik bagi daerah lain, khususnya dalam implementasi digitalisasi.
* Kalimantan Tengah (Kalteng): Solusi Keterbatasan Akses.
Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, memaparkan keberhasilan program Kelas Digital Huma Betang yang menjadi solusi atas luasnya wilayah dan sulitnya akses internet. Digitalisasi di Kalteng bukan sekadar proyek, melainkan strategi untuk menjadikan anak-anak di sana pencipta teknologi (mempelajari koding dan AI), bukan hanya penikmat.
* Kota Manado & Rejang Lebong: Investasi Masa Depan.
Wali Kota Manado, Andrei Angouw, menyambut baik program ini sebagai "investasi untuk masa depan," yang bertujuan menciptakan lulusan dengan daya saing tinggi. Di Manado, 10 satuan pendidikan telah direvitalisasi dan 145 sekolah telah menerima Papan Interaktif Digital.
Sementara itu, Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri Thobari, melaporkan progres signifikan dengan anggaran revitalisasi sekitar Rp36 miliar yang menjangkau 60 satuan pendidikan pada tahun 2025.
Komitmen Kepala Daerah:
Kunci Keberhasilan di Lapangan
Kehadiran aktif para kepala daerah di Rakor menunjukkan komitmen untuk menindaklanjuti kebijakan nasional.
* Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menegaskan dukungannya penuh dan menyatakan akan segera menyesuaikan program pendidikan di Kota Cirebon, termasuk peningkatan kompetensi guru dan penyediaan sarana prasarana berbasis teknologi.
* Wabup Kupang, Aurum Titu Eki, juga menekankan pentingnya sinergi untuk memastikan program revitalisasi dan digitalisasi berjalan lebih cepat, tepat sasaran, dan memberikan dampak nyata bagi peserta didik di Kabupaten Kupang.
* Wali Kota Tebing Tinggi, H. Iman Irdian Saragih, dan kepala daerah lainnya yang hadir dalam Rakor juga menegaskan kesiapan mereka dalam menyelaraskan anggaran dan kebijakan lokal, memastikan pendidikan yang layak dan modern dapat dirasakan hingga ke pelosok.
Revitalisasi dan digitalisasi pendidikan adalah langkah strategis Kemendikdasmen untuk membangun fondasi pendidikan yang inklusif sekaligus produktif. Program ini telah terbukti tidak hanya memperbaiki kualitas infrastruktur, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah karena banyak pembangunan dilaksanakan berbasis swakelola.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Program Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun 2026 diharapkan benar-benar menjadi tonggak kemajuan menuju generasi emas Indonesia.
Penyunting : Eko B Harsono
Tinggalkan Komentar