Cari

Kemendikdasmen Intensifkan Program Revitalisasi Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Guna Tingkatkan Kualitas SDM Nasional


Schoolmedia News Jakarta = Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara agresif terus menjalankan Program Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran sebagai langkah strategis dalam mentransformasi lanskap pendidikan nasional.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar lebih kompetitif di era global. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi dan kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah daerah, sangat krusial untuk kelancaran program revitalisasi satuan pendidikan dan digitalisasi pembelajaran melalui langkah-langkah prioritas tahun 2026. Program ini adalah kelanjutan dari upaya kita bersama. Revitalisasi sekolah dan akselerasi digitalisasi harus berjalan beriringan untuk memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal," ujar Menteri Mu’ti saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah: Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran yang diselenggarakan di Tangerang pada tanggal 13 November 2025.

 

Rapat koordinasi ini menjadi wadah penting bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk menyelaraskan visi dan misi dalam meningkatkan mutu pendidikan di seluruh pelosok negeri. Rakor dihadiri oleh ratusan perwakilan pemerintah daerah dari berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten, kota, hingga provinsi.

Kehadiran para perwakilan daerah ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendukung program revitalisasi dan digitalisasi pendidikan yang digagas oleh Kemendikdasmen.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan partisipasi aktif para peserta rakor. "Kehadiran 429 perwakilan pemerintah daerah, kabupaten, kota, dan 29 pemerintah provinsi, dengan tingkat komitmen kehadiran mencapai 82%, menunjukkan kesamaan visi kita untuk pendidikan yang lebih baik. Rakor ini bertujuan menyelaraskan kebijakan, memperkuat pengawasan, dan memastikan setiap rupiah dari anggaran negara tepat sasaran pada satuan pendidikan yang paling membutuhkan," tuturnya.

Selain menyelaraskan kebijakan, rakor ini juga menjadi ajang untuk berbagi pengalaman dan praktik baik dalam pelaksanaan program revitalisasi dan digitalisasi pendidikan di berbagai daerah.

Para kepala daerah berkesempatan untuk memaparkan inovasi dan strategi yang telah berhasil mereka terapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayah masing-masing.

Wali Kota Manado, Andrei Angouw, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menyambut baik dan memberikan apresiasi atas program ini sebagai langkah strategis dengan dampak yang melampaui perbaikan fisik semata.

"Program revitalisasi dan digitalisasi ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, tetapi sebuah investasi untuk masa depan anak-anak Manado," ucapnya.

Andrei menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki daya saing tinggi dan siap menghadapi tantangan di era digital.

"Kami berharap para lulusan tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki daya saing tinggi, siap menghadapi tantangan di era digital, dan pada akhirnya mengangkat nama Kota Manado di tingkat nasional. Ini adalah fondasi untuk menciptakan manusia-manusia berkualitas," tegasnya.

Andrei juga menyoroti kolaborasi yang telah terjalin antara Pemda dan Kemendikdasmen melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Sulawesi Utara di wilayah administratif yang dipimpinnya.

"Terdapat 10 (sepuluh) satuan pendidikan dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Manado yang telah menerima manfaat program revitalisasi. Semoga proses pengerjaannya dapat selesai tepat waktu. Tak luput, murid di 145 sekolah di Kota Manado juga telah mendapatkan dukungan pembelajaran dengan Papan Interaktif Digital/Interactive Flat Panel," jelasnya.

 

Dukungan atas program prioritas Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran yang telah menunjukkan hasil nyata juga datang dari Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri Thobari. Ia menyampaikan progres signifikan yang telah dirasakan di wilayahnya.

"Kami sangat mengapresiasi program ini. Di Rejang Lebong, kami telah melihat dampaknya secara langsung. Dengan anggaran revitalisasi sekitar Rp36 miliar, telah dilakukan revitalisasi di 17 satuan PAUD, 38 SD, dan 5 SMP di tahun 2025. Harapan kami pada tahun 2026, lebih banyak lagi sekolah yang dapat direvitalisasi sehingga anak-anak kami bisa merasakan fasilitas belajar yang layak dan modern," kata Bupati Fikri.

Program revitalisasi dan digitalisasi pendidikan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perbaikan dan pembangunan infrastruktur sekolah, penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang modern, hingga pelatihan dan pengembangan kompetensi guru. Selain itu, program ini juga mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih interaktif dan menyenangkan.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kemendikdasmen optimis bahwa program revitalisasi dan digitalisasi pendidikan ini akan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara signifikan. Peningkatan mutu pendidikan ini diharapkan akan berdampak positif pada peningkatan kualitas SDM nasional, sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain di era global.

Tim Schoolmedia 

Artikel Selanjutnya
Kick Off Hari Guru Nasional 2025, Menag Nasaruddin Tekankan Pentingnya Integrasi Ilmu dan Iman bagi Para Guru
Artikel Sebelumnya
Empat Jurusan Teknik yang Jadi Primadona Kampus

Artikel Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar