Webinar Peran Teknologi Interaktif di Pembelajaran, IFP Bantu Siswa Lebih Fokus dan Aktif di Kelas
SCHOOLMEDIA NEWS Jakarta â Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggelar Webinar Seri Program Digitalisasi Pembelajaran bertema Peran Teknologi Interaktif dalam Pembelajaran PAUD pada Senin, 22 September 2025 yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube PAUDPEDIA dan disaksikan 7.467 pemirsa.
Acara ini merupakan bagian dari upaya masif Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen untuk mentransformasi pendidikan melalui pemanfaatan teknologi, selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 tentang revitalisasi satuan pendidikan.
Webinar dibuka dengan sambutan selamat datang dan laporan kegiatan dari Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, M.Pd., yang menekankan pentingnya adopsi teknologi untuk memperkecil kesenjangan mutu pendidikan di Indonesia.
Webinar dimoderatori oleh Dr. Devi Sulaeman, M.Pd., dari PAUD Percontohan Plamboyan 3 Karawang ini juga menghadirkan pembicara kunci, Dirjen PAUDDikdasmen Gogot Suharwoto Ph.D, dan narasumber, Wulan Adiarti, seorang praktisi PAUD dari Universitas Negeri Semarang.
Dalam sambutannya, Dr. Nia menyampaikan, "Program digitalisasi pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi adalah strategi penting untuk memperkecil kesenjangan mutu antar wilayah, meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi, serta meningkatkan kualitas pembelajaran."
Alat Bantu Pembelajaran Generasi Baru
Dijelaskan oleh Direktur PAUD, sarana pembelajaran Interaktif Flat Panel (IFP) merupakan alat bantu pembelajaran generasi baru. Salah satu wujud nyata dari program digitalisasi ini adalah penyaluran perangkat Interaktif Flat Panel (IFP) ke lebih dari 288 ribu sekolah, termasuk 64.191 satuan PAUD.
Dr. Nia menjelaskan bahwa IFP, yang menggabungkan gambar, suara, dan teks, berfungsi sebagai alat bantu efektif bagi anak usia dini. "IFP membantu anak memfokuskan perhatian, memperkuat pemahaman, dan menjembatani ide-ide abstrak ke aktivitas konkret melalui tutorial, simulasi, dan gim edukatif," kata Dr. Nia.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa penggunaan IFP harus dikelola secara bijak oleh guru dengan memperhatikan batasan waktu layar serta prinsip ergonomi dan antropometri agar aman dan efektif bagi anak. Penguatan Kapasitas Pendidik Kunci Kehadiran teknologi saja tidaklah cukup.
Dr. Nia menegaskan bahwa peran pendidik tetap tak tergantikan. "Kehadiran perangkat IFP saja tentunya tidak cukup. Agar benar-benar berdampak, diperlukan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu mengintegrasikan teknologi ini ke dalam pembelajaran, menggunakan IFP sebagai pemantik namun tentu tidak menggantikan peran pendidik," ujarnya.
Untuk menjawab kebutuhan ini, pada tahun 2025 Direktorat PAUD telah menyiapkan berbagai skema pembekalan, antara lain:
- Bimbingan Teknis Digitalisasi Pembelajaran secara luring dan daring untuk ribuan satuan PAUD.
- Webinar Digitalisasi Pembelajaran dengan 8 tema spesifik, termasuk webinar yang sedang berlangsung hari ini.
Webinar disampaikan oleh narasumber hebat Wulan Adiarti, M.Pd., dosen PAUD Universitas Negeri Semarang, bertujuan menguatkan kompetensi pendidik PAUD agar adaptif dan mampu mengoptimalkan perangkat interaktif.
Hal ini diharapkan dapat menyediakan lingkungan virtual yang kaya stimulus untuk menambah pengalaman eksplorasi anak.
Di akhir sambutannya, Dr. Nia mengajak seluruh peserta untuk terus menjadi pembelajar sepanjang hayat.
"Mari bersama-sama kita menjadi pembelajar sepanjang hayat yang terus adaptif akan berbagai kemajuan teknologi untuk siap menghadirkan layanan pendidikan yang bermutu bagi semua anak usia dini di Indonesia," tutupnya, seraya memohon kepada Direktur Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Bapak Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed., Ph.D., untuk memberikan arahan dan membuka acara secara resmi.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar