Kolaborasi Kemendikdasmen dan Pimpinan Pusat BKTKI-DMI Gelar Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam Jenjang PAUDÂ
Schoolmedia Jakarta ââ¬â Pimpinan Pusat Badan Koordinasi Taman Kanak-Kanak Islam Indonesia (BKTKI) Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikdasmen, kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Kolaborasi strategis ini diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis Implementssi Pembelajaran Mendalam Pendidikan Anak Usia Dini yang berlangsung di Wisma Handayani, Jakarta yang berlangsung 17 - 19 September 2025. Widyaprada Ahli Utama Kemendikdasmen, Harris Iskandar Ph.D menyampaikan apresiasi atas kolaborasi Direktorat PAUD dan BKTKI-DMI dalam melaksanakan kegiatan.
Kegiatan ini diikuti oleh 17 perwakilan provinsi, menunjukkan jangkauan dan antusiasme yang luas dari para pendidik di seluruh Indonesia. Bimbingan teknis ini berfokus pada penguatan kapasitas guru dan tenaga pendidik dalam menerapkan metode pembelajaran mendalam (deep learning), yang bertujuan untuk membentuk karakter dan meningkatkan pemahaman anak secara holistik.
Peran BKTKI-DMI di 26 Provinsi
Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang merupakan badan otonom dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), BKTKI-DMI memiliki peran sentral dalam menggerakkan pendidikan PAUD berbasis masjid. Sejak didirikan pada tahun 1979, organisasi ini telah membangun jaringan yang luas, meliputi 26 Perwakilan Wilayah Provinsi dan 260 Perwakilan Wilayah Kabupaten/Kota.Â
Jaringan ini menjadi modal utama BKTKI-DMI dalam menjangkau dan memberikan pembinaan kepada lembaga-lembaga PAUD, terutama di daerah terpencil.
Melalui kolaborasi dengan pemerintah, seperti yang terjalin dengan Direktorat PAUD, BKTKI-DMI membantu mempercepat transfer kompetensi dan pemerataan mutu pendidikan. Ini sejalan dengan visi organisasi untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas di setiap masjid dan pelosok negeri.
Ketua Umum BKTKI-DMI, Dr. Hj. Chandrawaty Arifin, M.Pd., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Direktorat PAUD atas kerja sama yang terjalin.Â
"Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kolaborasi yang luar biasa dari Direktorat PAUD. Kegiatan Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam ini menjadi bukti nyata komitmen bersama kita dalam membangun generasi emas Indonesia sejak dini," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif. "Para guru adalah garda terdepan dalam membentuk karakter anak. Dengan bimbingan teknis ini, kami berharap para peserta dapat mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif dan relevan, sehingga anak-anak kita tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan akhlak mulia," pungkasnya.
Kegiatan bimbingan teknis ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme guru PAUD di seluruh Indonesia, sekaligus memperkuat sinergi antara BKTKI-DMI dan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas.
Implementasi Pembelajaran MendalamÂ
Dalam paparanya Harris Iskandar menjelaskan Implementasi pembelajaran mendalam di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berpusat pada penciptaan pengalaman belajar yang bermakna, holistik, dan relevan dengan dunia anak. Ini bukan tentang menghafal, melainkan membantu anak memahami konsep secara menyeluruh melalui eksplorasi aktif dan interaksi.
Berikut adalah bagaimana pembelajaran mendalam diimplementasikan di PAUD:
1. Fokus pada Bermain Bermakna (Play-Based Learning):
- Bermain sebagai Alat Utama: Anak belajar paling baik melalui bermain. Pembelajaran mendalam di PAUD mengintegrasikan konsep ke dalam kegiatan bermain yang terstruktur maupun bebas.
- Eksplorasi dan Penemuan: Anak didorong untuk menjelajahi lingkungan, bereksperimen, dan menemukan sendiri konsep-konsep baru melalui permainan peran, pembangunan balok, seni, atau bermain di alam.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek atau Tema:
- Menyelidiki Topik: Anak-anak menyelidiki satu topik atau tema secara mendalam selama beberapa hari atau minggu (misalnya, "Air," "Hewan Peliharaan," "Transportasi").
- Koneksi Antar Konsep: Melalui proyek ini, mereka menghubungkan berbagai area pembelajaran (bahasa, matematika, sains, seni) secara kontekstual dan relevan.
3. Pengembangan Keterampilan Holistik:
- Tidak Hanya Kognitif: Selain kemampuan kognitif (berpikir, memecahkan masalah), pembelajaran mendalam juga fokus pada pengembangan:
- Sosial-Emosional: Berbagi, berempati, mengelola emosi.
- Fisik: Motorik halus dan kasar.
- Bahasa: Berkomunikasi, bercerita, memperkaya kosakata.
- Kreativitas: Mengekspresikan ide melalui seni, musik, dan drama.
4. Pertanyaan Terbuka dan Diskusi:
- Mendorong Pemikiran Kritis: Guru mengajukan pertanyaan terbuka ("Mengapa menurutmu begitu?", "Bagaimana jika...?") untuk memancing pemikiran dan penalaran anak.
- Saling Berbagi Ide: Anak-anak diajak berdiskusi, mendengarkan pandangan teman, dan mengungkapkan ide mereka sendiri.
5. Koneksi dengan Dunia Nyata Anak:
- Relevansi: Materi pembelajaran selalu dikaitkan dengan pengalaman sehari-hari anak, lingkungan sekitar, dan minat mereka.
- Kunjungan Lapangan: Mengunjungi tempat-tempat seperti pasar, taman, atau kantor pos untuk melihat langsung aplikasi konsep yang dipelajari.
6. Lingkungan Belajar yang Mendukung:
- Kaya Stimulasi: Menyediakan berbagai material dan media yang mendorong eksplorasi dan kreativitas.
- Aman dan Nyaman: Menciptakan suasana di mana anak merasa aman untuk bertanya, mencoba, dan membuat kesalahan.
7. Peran Guru sebagai Fasilitator:
- Pemandu, Bukan Penceramah: Guru membimbing anak dalam penemuan mereka, memberikan dukungan, dan memperluas pemahaman mereka.
- Observasi Aktif: Guru mengamati minat dan kebutuhan belajar individu anak untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran.
Singkatnya, lanjut Harris implementasi pembelajaran mendalam di PAUD adalah tentang mendorong anak menjadi pembelajar aktif dan penemu, membangun pemahaman yang kuat dan keterampilan yang relevan melalui pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.
Penulis Eko HarsonoÂ
Sumber Siaran Pers BKTKI-DMIÂ
Tinggalkan Komentar