Schoolmedia News Jakarta == Kemenko PMK bersama Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menyelenggarakan kegiatan Monitoring, Evaluasi, Advokasi, serta Pelatihan dan Pembinaan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, pada 15â16 September 2025.
Dalam sambutannya, Plt. Asisten Deputi Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak Kemenko PMK, Nia Reviani, menegaskan bahwa PAUD HI bukan sekadar layanan pendidikan formal, tetapi pendekatan menyeluruh yang mengintegrasikan pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan, pengasuhan, dan kesejahteraan anak sejak usia dini.
âPengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah investasi jangka panjang. Anak-anak Raja Ampat harus mendapatkan hak tumbuh kembangnya secara optimal agar kelak siap menjadi bagian dari generasi emas Indonesia 2045,â ujarnya.
Kabupaten Raja Ampat saat ini memiliki 61 lembaga PAUD/TK dengan 1.747 anak didik, mayoritas berusia 4â5 tahun. Namun, keterbatasan fasilitas, distribusi guru yang belum merata, serta akses layanan di wilayah kepulauan masih menjadi tantangan.
Hingga kini, Raja Ampat juga belum memiliki regulasi maupun dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) PAUD HI. Melalui forum ini, pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk memperkuat regulasi, membentuk Gugus Tugas, serta menyusun RAD PAUD HI yang terintegrasi dengan dokumen pembangunan daerah.
Selain pembahasan teknis, diskusi dan pelatihan juga menyoroti strategi nasional yang mendorong sinergi lintas sektor dan partisipasi masyarakat. Peran Bunda PAUD, PKK, serta lembaga keagamaan dipandang strategis sebagai pintu masuk utama pengasuhan berbasis komunitas. Pertemuan ini juga menekankan pentingnya literasi orang tua, khususnya ibu, dalam mendukung pola asuh yang sehat, edukatif, dan penuh kasih.
Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Yusuf Salim, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat yang dinilai telah memberikan perhatian serius terhadap upaya peningkatan kualitas layanan anak usia dini di daerah kepulauan.
Ia menekankan bahwa pendampingan dari Kemenko PMK menjadi dorongan penting bagi pemerintah daerah untuk mempercepat penyusunan regulasi dan program PAUD HI yang lebih terarah.
âMomentum ini sangat penting untuk memastikan Raja Ampat tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga sebagai daerah yang serius menyiapkan generasi emas melalui layanan PAUD yang berkualitas dan inklusif,â tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bunda PAUD Kabupaten Raja Ampat, perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Raja Ampat, Kepala Distrik Kota Waisai, jajaran TP PKK, kepala sekolah PAUD/TK, serta kader Posyandu dari 24 distrik se-Kabupaten Raja Ampat
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar