
Schoolmedia News Jakarta == Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memperkuat gerakan nasional penanggulangan tuberkulosis (TBC) melalui program Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC).
Hal tersebut disampaikan Menko PMK dalam kegiatan Kick Off Kampanye TOSS TBC di kawasan Car Free Day, Jakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di delapan provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Kampanye diikuti dengan senam bersama, edukasi kesehatan dari para penyuluh dan penyintas TBC, pemeriksaan kesehatan, serta berbagai kegiatan hiburan bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Menko PMK menegaskan bahwa TBC adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan sepenuhnya apabila pasien menjalani pengobatan dengan disiplin dan mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar.
âTBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan, tapi juga menular. Dan kita di dunia masih sangat tinggi, nomor dua tertinggi di dunia setelah India. Jangan sampai kita nomor satu, kita harus segera turunkan kasus TBC ini,â ujar Menko PMK Pratikno.
Ia menambahkan, keberhasilan eliminasi TBC sangat bergantung pada peran aktif masyarakat di tingkat akar rumput, mulai dari RT/RW hingga kelurahan, yang menjadi garda terdepan dalam menemukan dan mendampingi kasus di lapangan.
âTerima kasih kepada bapak-bapak, ibu-ibu dari desa dan kelurahan, dari RT RW karena kuncinya adalah di lapangan. Kami sedang merevisi regulasi supaya sesuai dengan upaya percepatan,â ucapnya.
Lebih lanjut, Menko PMK mengingatkan masyarakat untuk disiplin menjalani pengobatan dan melakukan skrining secara berkala di fasilitas layanan kesehatan.
âObatnya tersedia di Puskesmas, alat skrining tersedia. Oleh karena itu isu utamanya adalah aktif melakukan skrining secara reguler yang terintegrasi dengan pemeriksaan kesehatan gratis, dan skrining di instansi tempat kerja, pesantren, sekolah, lapas dan lain-lain,â lanjutnya.
Menko PMK turut menekankan pentingnya menghapus stigma terhadap penyintas TBC agar mereka tetap bisa bersekolah, bekerja, dan berinteraksi tanpa diskriminasi.
âJangan juga ada stigma, dikucilkan, kalau sekolah dijauhi teman-temannya, atau kalau bekerja terkena PHK. Kita memberikan perlindungan kepada penderita,â katanya.
Sebagai bentuk penguatan kelembagaan, ia juga mendorong seluruh kepala daerah untuk gencar mengaktifkan kembali Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TP2TB) di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota, serta menggerakkan Desa dan Kelurahan Siaga TBC sebagai bagian dari strategi nasional eliminasi TBC.
âSaya mengharapkan dukungan dari seluruh kepala daerah. Aktifkan TP2TB di semua provinsi, kabupaten, dan kota. Dan juga pemerintah sudah menggerakkan desa atau kelurahan Siaga TB,â pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Sekretaris Kemenko PMK Imam Machdi, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara M. Amperawan, serta perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait lainnya.
Pelaksanaan di Banten
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, bersama Gubernur Banten Andra Soni, melakukan Kick Off Kampanye Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOSS) TBC di Provinsi Banten.
Deputi yang akrab disapa Lisa ini menekankan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam penanggulangan TBC, di mana Indonesia menempati urutan kedua beban kasus tertinggi di dunia setelah India. "Ini kondisi yang sangat memprihatinkan dan harus kita seriusi bersama. Kunci keberhasilan eliminasi TBC adalah menemukan semua kasus dan mengobatinya sampai tuntas," ujarnya.
Lisa menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas pihak untuk memutus penularan TBC. Ia mengatakan pentingya kampanye TOSS TBC, Temukan, Obati, Sampai Sembuh untuk dilakukan secara berkelanjutan. Kolaborasi dan kerja sama yang erat diperlukan, tidak hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah, tenaga kesehatan, akademisi, media massa, dan masyarakat.
"Kita harus memastikan keterlibatan aktif semua pihak untuk bersama mengakhiri TBC,â tuturnya.
Deputi Lisa turut menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Banten yang menjadi salah satu daerah dengan capaian terbaik dalam penanganan TBC. Ia menyampaikan, Banten merupakan provinsi dengan penemuan kasus tertinggi dan menempati posisi keempat nasional dalam keberhasilan pengobatan, yakni mencapai 84 persen, melebihi target nasional sebesar 81 persen.
"Kami apresiasi Provinsi Banten atas capaiannya yang luar biasa dan mudah-mudahan bisa ditiru daerah lainnya. Ini hasil kerja sama luar biasa antara pemerintah daerah dan masyarakat," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah terus memperkuat langkah-langkah eliminasi TBC melalui regulasi, sosialisasi, pelatihan, serta memastikan semua fasilitas layanan kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit, menyediakan layanan pengobatan TBC secara gratis.
"Pemerintah juga memperluas cakupan manfaat JKN agar TBC ditanggung penuh. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan semua pihak termasuk akademisi, media, dan dunia usaha," imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni berbagi pengalamannya yang merupakan penyintas TBC. Ia tidak malu untuk menceritakan pengalamannya untuk menginspirasi masyarakat agar tidak takut memeriksakan diri, dan menegaskan bahwa penyakit TBC bisa disembuhkan dengan kepatuhan dalam mengonsumsi obat.
"Saya dulu pernah menderita TBC dan sembuh setelah rutin minum obat selama enam bulan. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tidak memandang status sosial. Karena itu, bila merasa memiliki gejala, segera lakukan pemeriksaan," pesannya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Banten untuk aktif mendukung gerakan TOSS TBC dengan semangat gotong royong dan kepedulian. "Mari bersama wujudkan Banten bebas TBC dengan gaya hidup sehat, deteksi dini, dan kepatuhan berobat sampai sembuh," ajak Andra Soni.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar