Keseruan Kampanye Anak Indonesia Hebat di Pangandaran, Wamendikdasmen Bagikan Pesan Parenting ke Orangtua dan Hadiah Sepada ke Siswa PAUD
Schoolmedia News â Pelataran dan aula Taman Sagati Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (10/9) pagi disulap menjadi panggung penuh riang dan sukacita untuk ratusan anak, guru, dan orang tua dari berbagai Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk berinteraksi, memancarkan keceriaan dalam balutan kaus hijau toska dan tas ransel warna-warni bertuliskan âKampanye Anak Indonesia Hebatâ.
Meski hujan sejak Rabu malam membasahi kawasan Pangandaran hingga Kamis (10/9) siang, tidak mengurangi antusiasme masyarakat menyambut kehadiran Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, dan Direktur PAUD Nia Nurhasanah serta sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta pimpinan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Pangandaran.
Diiringi lembutnya angin laut dan deburan ombak, acara pembukaan Kampanye Anak Indonesia Hebat resmi dimulai. Inisiatif humanis ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah wadah kolaborasi untuk memupuk karakter anak sejak usia dini. Semua elemen ekosistem pendidikanâmulai dari para pemimpin, guru, orang tua, hingga anak-anakâbersatu dalam semangat gotong royong.
Kolaborasi dan Aksi Nyata
Suasana semakin semarak dengan prosesi adat "Mapag Tamu Agung", tradisi khas Pangandaran yang menyambut para tamu dengan penuh kehormatan. Lantunan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" pun mengalun khidmat, dinyanyikan dengan penuh semangat oleh seluruh hadirin, termasuk anak-anak yang matanya berbinar.
Kampanye ini merupakan hasil sinergi apik antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikdasmen, PT Bank Mandiri, dan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI).
Kolaborasi ini membuktikan komitmen kuat untuk menciptakan generasi yang cerdas, sehat, dan berkarakter. Usai menyanyikan lagu kebangsaan, anak-anak dengan lincah mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat yang dipandu instruktur energik.
Gerakan lincah mereka menularkan energi positif ke seisi aula. Tak ketinggalan, tarian Jaipong yang memukau para tamu turut menunjukkan kekayaan budaya yang harus dilestarikan.
Dalam sambutannya, Bupati Citra dan Wakil Menteri Fajar sama-sama menekankan pentingnya peran setiap pihak dalam mendukung tumbuh kembang anak secara holistik dan integratif.
Wamendikdasmen Fajar mengapresiasi Ananda Lestari siswa PAUD dari TK Tunas Jelita. Dalam kesempatan itu, Wamendikdasmen memanggil Lestari dan mengajak murid TK B itu berdialog bertanya tentang kemahirannya menari.
âLestari bisa menari belajar dari siapa?â tanya pak Wamendikdasmen. Lestari pun menjawab singkat, âBelajar di Sanggar dan latihan di rumah sama mamah.â
Namun ketika ditanya apa sebenarnya cita-citanya. Pak Wamen dan seluruh ruangan tertawa karena dia ingin menjadi pelukis. Dan senang melukis rumah.
Atas kelihatan siswa PAUD yang menghibur itu, Pak Wamen memberinya sebuah sepeda. Pun demikian dengan Toriq siswa yang dengan berani naik keatas panggung menjawab tantangan pak Wamen untuk menyanyikan lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Investasi untuk Masa Depan Bangsa
Momen paling berkesan adalah penyerahan bantuan pendidikan secara simbolis. PT Bank Mandiri menyerahkan School Kit, sementara Kemendikdasmen memberikan Bantuan Pojok Baca untuk meningkatkan minat literasi. Tak hanya itu, ada juga Interactive Flat Panel (IFP) yang diberikan untuk mendorong transformasi digital dalam pembelajaran.
Puncaknya, Bantuan Revitalisasi Sekolah diserahkan langsung oleh Wakil Menteri kepada Bupati sebagai wujud nyata dukungan pemerintah pusat untuk infrastruktur pendidikan di daerah.
Penyerahan bantuan ini bukan sekadar simbol, melainkan representasi dari harapan besar dan investasi untuk masa depan. Semua pihak percaya, dengan dukungan yang tepat, setiap anak Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi generasi yang hebat.
Acara formal pun ditutup dengan sorak sorai anak-anak yang langsung berlarian menuju area bermain dan workshop. Mereka tak sabar mencoba berbagai permainan edukatif seperti estafet lingkaran dan ular tangga raksasa, sementara para orang tua dan guru mengikuti workshop untuk meningkatkan pemahaman tentang pendidikan anak.
Bahagia Belajar Tanpa Gawai
Di area bermain, anak-anak menikmati enam permainan tradisional yang kaya manfaat:
* Engklek: Melatih keseimbangan dan ketangkasan.
* Gobak Sodor: Mengajarkan strategi dan kerja sama tim.
* Bakiak: Memupuk kekompakan dan koordinasi.
* Congklak: Mengasah kemampuan berhitung dan strategi.
* Estafet Lingkaran: Meningkatkan kecepatan dan koordinasi.
* Ular Tangga Raksasa: Belajar sambil bermain dengan konsep sederhana.
Siti, salah satu orang tua yang hadir, tersenyum sumringah. âAnak saya sangat bahagia bermain permainan tradisional ini. Mereka belajar bekerja sama tanpa gadget,â katanya.
Advokasi Kampanye Anak Indonesia Hebat di Pangandaran lebih dari sekadar acara. Ini adalah gerakan nyata yang menyatukan pendidikan, budaya, dan kebersamaan. Pesannya jelas: setiap anak Indonesia berhak tumbuh dalam kegembiraan, menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, dan siap menyongsong masa depan.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar