Schoolmedia News Jakarta --- Sebanyak 271 orqng peserta Bimbingan Teknis Calon Narasumber program Literasi Dasar Angkatan kedua yang berlangsung tsecara daring di Tangerang, Banten,Jumat(1/7) tampak antusias mengikuti pelatihan terkait bagaimana melakukan pengelolaan "Pojok Baca" disatuan Pendidikan Anak Usia Dini yang dilaksanakan Kamis (30/6) hingga Sabtu (2/7).
Kegiatan Bimtek Literasi Dasar dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama telah berlangsung secara daring pada 27 hingga 29 Juni lalu di Serpong, Banten yang diikuti oleh 271 peserta. Sebanyak 250 orang peserta adalah Satuan PAUD yang mendapatkan bantuan Literasi Dasar dan 21 orang adalah perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang daerahnya menjadi lokus Bantuan Literasi Dasar. Sedangkan peserta angkatan kedua juga diikuti 271 orang peserta. Total terdapat 542 orang peserta dari 42 Kabupaten/Kota yang mendapatkan Bimtek.
"Secara khusus, kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan agar peserta memahami dan mampu menjelaskan pertama bagaimana menumbuhkan rasa cinta buku pada anak. Kedua bagaimana teknik membacakan buku untuk anak. Ketiga melakukan pengelolaan layanan pojok baca," ujar Koordinator Fungsi Layanan Tata Kelola Direktorat PAUD, Hamzah Hakim dalam acara tersebut.
Mengelola Pojok Baca
Pembicara ketiga dalam kegiatan itu, Annisa Khorillnisa mengatakan pojok baca di PAUD merupakan tempat yang didesain untuk menumbuhkembangkan minat baca, khususnya untuk anak-anak yang sedang dalam masa pengenalan huruf dan angka. Karena itu, penamaan pojok baca perlu dibuat semenarik mungkin untuk menarik anak membaca. Kata “pojok” membawa konotasi sesuatu yang dipandang kurang “dianggap penting” sehingga diletakkan di pojok. Beberapa namayang bisa digunakan misalnya Selasar Baca, Area Selancar Ilmu, Zona Inspirasi, Area Baca, Situs Buka Wawasan
"Pojok baca dapat diletakkan di dalam atau luar ruang kelas. Pojok baca memerlukan pencahayaan yang cukup), memiliki sirkulasi udara yang nyaman, bersih, dan bebas dari arus lalu lalang anak-anak, pertimbangkan juga lokasi keamanan buku-buku misalkan terlindungi dari air hujan," ujarnya. .
Dikatakan, penataan Pojok Baca dapat melibatkan orang tua dan anak. Pengelolaan pojok baca dapat diserahkan kepada orang tua untuk membuat program-program literasi yang dapat menumbuhkan minat baca. "Rak buku dipilih yang tingginya setara dengan tinggi anak. Bahannya kokoh dan tidak mudah lapuk karena lembab atau dimakan rayap. Bila rak buku lebih dari 1, maka penataannya dapat berbanjar, membentuk huruf ‘L”, atau membentuk huruf “U”. Kemudian buku disusun secara rapi berdasarkan jenis buku dengan menggunakan pengkodean.," ujarnya.
Diungkapkan, buku perlu disampul plastik agar awet dan tidak mudah rusak. Bila rak buku yang tersedia kurang, maka antara jenis buku yang satu dengan yang lain diberikan pembatas. Jika tempat/rak buku memungkinkan akan lebih baik jika sampul (cover) buku menghadap ke depan, sehingga gambar dan judul buku mudah dilihat anak rak disusun berbanjar, rak disusun bentuk huruf L. Jika rak buku yang dimiliki pojok baca terbatas.
Dijelaskan, pengelola pojok baca dapat juga menggunakan keranjang sebagai tempat menyimpan bukurak disusun bentuk huruf U Poster atau gambar diletakkan di atas rak buku agar mudah dibaca oleh anak-anak. Poster dipilih yang dapat memotivasi minat baca. Meja dan kursi kecil dapat disusun melingkari meja. Karpet/tikar/alas digelar depan rak buku. Dapat pula ditambahkan bantal agar anak-anak semakin nyaman membaca buku.
Buku atau bahan bacaan yang ada pada pojok baca sangat perlu untuk dirawat. Perawatan buku dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain; melibatkan anak dalam perawatan buku, misalnya menyampul buku dengan plastik.
Melibatkan anak dalam menyusun kesepakatan di pojok baca misalnya dibuat kesepakatan buku tidak dilipat, buku dijaga kebersihan, anak diberikan fasilitas untuk mencoret di kertas lain, dan lain-lain.
Melibatkan orang tua dalam perawatan buku, misal membersihkan secara rutin menggunakan kemoceng lap, atau lap basah (untuk buku yang bercover plastik/hard cover) Buku disusun berdiri di dalam rak (bukan ditumpuk). Jika tempat/rak buku memungkinkan akan lebih baik jika sampul (cover) buku menghadap ke depan, sehingga gambar dan judul buku mudah dilihat dan dijangkau anak.
Sirkulasi pengelolaan layanan pojok baca bertujuan agar pojok baca dapat berfungsi dengan baik. Sirkulasi pengelolaan layanan pojok baca meliputi pengelola, sistem administrasi dan penggunaan pojok baca. Pengelola harus melakukan pendataan buku. Mencatat data peminjaman dan pengembalian buku. Juta dibuat data mebeler dan sarana pojok baca.
Sistem administrasi yang perlu dilakukan adalah setiap buku baru dicatat tanggal pembelian/donasi dan diberi kode. Buku diletakkan sesuai dengan jenisnya. Buku yang dikembalikan oleh peminjam dikembalikan ke tempat sesuai dengan jenis buku.Untuk yang membaca di tempat, diminta untuk mengembalikan buku yang dibaca sesuai dengan jenisnya.
Alur pengelolaan dimulai dengan mencatat judul buku, kode, dan nama peminjam di buku data peminjaman dan pengembalian. Pengelola mengingatkan jangka waktu peminjaman. Peminjam buku mengembalikan buku dan dicatat oleh pengelola di buku data peminjaman dan pengembalian.
Alur peminjaman dan pengembalian Pengelola (pendidik dan orang tua) yang bertugas mengelola pojok baca mulai dari pengadaan sarana, pengadaan buku (orang tua dapat meminjamkan buku anak selama kurun waktu tertentu), mendokumentasikan, dan proses.
Penulis Eko
Tinggalkan Komentar