Foto: Dok.Kominfo
Schoolmedia News, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan uji coba Penyebarluasan Informasi Kebencanaan Erupsi Gunung Api dan Geologi melalui SMS Blast Operator Seluler serta siaran televisi publik secara realtime,
Momentum kerja sama tersebut sangat tepat untuk segera dilaksanakan, karena beberapa gunung api di Indonesia menunjukkan aktivitas yang meningkat.
“Alhamdulillah kerja sama Ditjen PPI dengan Badan Geologi berhasil dilakukan, dengan ditandai berhasilnya simulasi SMS Blast dan berhasilnya penayangan Informasi Bencana ini melalui TVRI secara realtime,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramli dalam Launching Penyebarluasan Informasi Kebencanaan Erupsi Gunung Api dan Geologi melalui SMS Blast Operator Seluler dan Uji Coba TVRI, di Kantor Badan Geologi, Kementerian ESDM, Bandung, Senin, (12/04).
Dimana, penyebaran informasi kebencanaan menjadi hal penting karena posisi geografis Indonesia berada di cincin api pasifik (ring of fire) di wilayah lintasan dua jalur pegunungan. Kondisi itu berimpilikasi pada aktivitas gunung api yang dapat menyebabkan gempa vulkanik.
Baca juga : Selama Ramadan Pemerintah Pusat dan Daerah Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Kestabilan Harga
Indonesia sebagai negara kepulauan dan terletak di wilayah katulistiwa memiliki 2 musim yakni hujan dan kemarau. Kondisi itu rawan terhadap bencana berupa hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir dan kemarau panjang.
Sementara itu, Penyelenggara Telekomunikasi harus memprioritaskan Penyampaian Informasi Bencana kepada masyarakat yang terdampak dan tidak dipungut biaya. Sinergi dengan Badan Geologi dalam rangka Penyebarluasan Informasi Kebencanaan, melalui Penyelenggara Telekomunikasi dan Lembaga Penyiaran di Kawasan Rawan Bencana Geologi dengan memanfaatkan sistem telekomunikasi khusus.
Kerjasama ini merupakan upaya mewujudkan kehadiran negara dalam menciptakan rasa aman. Ramli menyatakan informasi bencana tersebut hanya disebarkan kepada masyarakat di kawasan terdampak bencana.
“Khususnya di daerah erupsi gunung api yang sangat membutuhkan informasi cepat untuk evakuasi agar terhindar dari risiko dan bahaya yang mengancam jiwa raga,” ujarnya.
Selain menyampaikan informasi bencana melalui SMS Blast, pengembangan metode penyampaian melalui penyiaran televisi juga telah dilakukan.
“Semoga saat terjadi bencana, sistem penyampaian informasi kebencanaan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya saudara-saudara kita yang langsung terdampak bencana geologi, aktivitas dan erupsi gunung api,” ujar Ramli.
Ramli juga menjelaskan bahwa penyebarluasan SMS juga dilakukan untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19.
“Selain itu, Kemkominfo juga mendukung pengembangan Aplikasi Peduli Lindungi yang berfungsi antara lain untuk melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran COVID-19, registrasi atau konfirmasi Tenaga Kesehatan untuk Vaksinasi COVID-19,” ujarnya.
Penulis : Keke Lovina
Tinggalkan Komentar