Cari

Fahri Hamzah Pertanyakan Wacana Orang Asing Jadi Rektor

Ilustrasi rektor asing, Foto: Pixabay

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mempertanyakan konsep Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang mewacanakan mengundang ahli asing menjadi rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia agar menjadi berkelas dunia.

"Menteri Ristekdiktinya yang harus kita tanya, apa konsepnya," kata Fahri Hamzah di Jakarta, Rabu 31 Juli 2019.

Fahri Hamzah mengatakan hal itu menjawab pertanyaan soal wacana dari Kemenristekdikti yang akan mengundang ahli asing untuk menjadi rektor di PTN, agar PTN di Indonesia bisa berkelas dunia.

Terkait hal ini, Fahri mengkritik keras wacana dari Kemenristekdikti tersebut. Ia menilai, Menteri Nasir tidak memiliki konsep untuk mengelola dan memajukan pendidikan tinggi.

"Untuk mengembangkan dan memajukan perguruan tinggi di Indonesia, jangan ujuk-ujuk mengundang orang asing untuk menjadi rektor di perguruan tinggi negeri di Indonesia, tapi konsep pembangunan dan pengembangannya yang harus disiapkan. Saya tanya kepada menterinya, apakah punya konsep untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan tinggi menjadi berkelas dunia," kata Fahri.

 

Baca juga: Dapat Biaya Rp 32 Miliar untuk Pendidikan dan Kesehatan, Apa Langkah Pemkab Biak?

 

Fahri menegaskan, para pakar dan ilmuwan Indonesia jika diberikan kesempatan, sanggup menjadi rektor di kampus kelas dunia.

"Persoalannya, bukan orang Indonesia atau orang asing yang menjadi rektor, tapi konsep pengembangan pendidikan perguruan tinggi yang perlu diperbaiki. Ini yang saya tanyakan kepada menterinya, ada nggak," kata Fahri.

Menurut Fahri, perguruan tinggi negeri Indonesia bisa menjadi perguruan tinggi berkelas dunia, asalkan konsep dan kebijakannya mendukung untuk menjadi kelas dunia.

"Jangan, sedikit-sedikit mengundang orang asing untuk ke Indonesia," katanya.

Fahri juga mempertanyakan kerja Menristekdikti. Dia mengusulkan agar Menristekdikti mengundang para rektor perguruan tinggi di Indonesia, dimusyawarahkan dan dicari solusinya bersama, untuk menjadikan perguruan tinggi negeri menjadi perguruan tinggi kelas dunia.

"Bukannya malah mau merekrut rektor asing," ujarnya.

 

Baca juga: Tinjau Diklat Paskibraka, Menpora Akan Dalami Wacana Seragam Paskibraka

 

Fahri juga mengingatkan, Presiden menunjuk seseorang menjadi menteri karena dinilai sebagai ahli dan profesional di bidangnya, sehingga mampu mengelola persoalan, mengatasi, dan memajukan bidang yang dipimpinnya.

"Menristekdikti seharusnya sangat menguasai persoalan pendidikan tinggi dan mampu memimpin pendidikan tinggi di seluruh Indonesia," katanya.

Menurut dia, wacana rekrutmen rektor asing ini bisa berdampak mengecilkan bangsa Indonesia.

"Menristekdikti seharusnya malu karena tidak memiliki konsep memajukan perguruan tinggi," kata Fahri.

Berita Selanjutnya
HUT Koperasi, Pelajar SMA/SMK Kota Tangerang Adu Wawasan Perkoperasian
Berita Sebelumnya
Kemdikbud Terbitkan Panduan Gerakan Literasi di Sekolah

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar