Cari

98.032 Guru TK Belum S-1, Kemendikdasmen Perkuat Mutu PAUD Lewat Beasiswa dan RPL



Schoolmedia News Jakarta == Upaya memperkuat mutu layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terus dikebut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Melalui perluasan akses beasiswa program S-1/D-4 dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), pemerintah menargetkan percepatan pemenuhan kualifikasi akademik para guru PAUD di seluruh Indonesia.

Langkah ini sejalan dengan amanat regulasi sekaligus menjadi strategi memperkuat kualitas pembelajaran sejak jenjang paling dasar.

Di tengah masih lebarnya kesenjangan kualifikasi guru PAUD, upaya ini dipandang sebagai intervensi yang tidak bisa ditunda. Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal (PAUD PNF) Kemendikdasmen, Suparto, menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidik adalah inti dari perbaikan layanan PAUD.

Guru TK Masih Belum S-1

“Jadi saat ini ada 637.445 guru PAUD se-Indonesia. Itu masih banyak guru-guru kita yang belum S-1. Di TK formal saja ada 98.032 guru yang belum S-1,” ujar Suparto saat ditemui pada kegiatan peninjauan program RPL di TK Lillah, Pekanbaru.

Menurut dia, pembangunan pendidikan tidak dapat hanya bertumpu pada perbaikan tata kelola, kelembagaan, maupun infrastruktur. Penguatan kompetensi guru harus menjadi prioritas utama.

“Ketika kita bicara tentang pendidikan bermutu untuk semua, maka kita tidak hanya fokus pada penataan kelembagaannya, infrastrukturnya, tata kelolanya. Itu tidak akan bermakna apa pun kalau kita tidak menguatkan aspek SDM, dalam hal ini guru. Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 dengan tegas menyebutkan bahwa guru wajib memiliki minimal kualifikasi S-1,” ujarnya.

Untuk mempercepat pemenuhan standar tersebut, Kemendikdasmen melalui Direktorat Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTK PG) memberikan bantuan pemerintah kepada ribuan guru PAUD agar bisa mengikuti Program RPL.

Skema RPL memungkinkan pengalaman mengajar dan pelatihan sebelumnya untuk diakui sebagai bagian dari capaian pembelajaran di perguruan tinggi, sehingga studi dapat ditempuh dalam waktu lebih singkat.

Tahun Ini 6.754 Guru PAUD Dapat Beasiswa 

“Dari Direktorat Guru PAUD dan PNF, atas amanat Pak Menteri, tahun ini ada 6.745 guru PAUD se-Indonesia yang mendapatkan beasiswa pemerintah untuk mengikuti Program RPL di 98 perguruan tinggi penyelenggara S-1 PG-PAUD,” ungkap Suparto.

Program ini, katanya, dirancang fleksibel agar tidak mengganggu tugas mengajar. “Guru-guru dapat mengikuti perkuliahan secara fleksibel, tidak meninggalkan tugas mereka. Dengan RPL, mereka juga tidak perlu waktu terlalu lama. Cukup 2 sampai 4 semester,” tuturnya. Untuk tahun ini, pemerintah juga menyiapkan beasiswa afirmatif khusus bagi guru berusia 47–55 tahun dengan masa studi hanya dua semester.

Pemerintah menargetkan adanya wisuda nasional pada Oktober 2026 sebagai penanda capaian besar program tersebut. “Mudah-mudahan di Oktober 2026 akan ada wisuda nasional yang rencananya dihadiri Pak Menteri,” ujar Suparto.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah memperluas pemberian beasiswa tahun berikutnya. “Tahun depan Pak Menteri berkomitmen menyediakan 150 ribu beasiswa atau bantuan pemerintah bagi seluruh guru yang belum S-1,” katanya.

Penguatan layanan PAUD tidak hanya dilakukan pemerintah pusat. Pemerintah daerah turut mengambil peran melalui program peningkatan kapasitas guru di wilayah masing-masing.

Pemkot Ikut Beri Beasiswa Guru PAUD

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Syafrian Tommy, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyebutkan bahwa Pemkot Pekanbaru pada tahun ini memberikan beasiswa bagi 100 guru PAUD melalui skema RPL.

“Kota Pekanbaru yang dipimpin Bapak Agung Nugroho dan Bapak Markarius Anwar ingin mengambil bagian dalam peningkatan kapasitas guru PAUD. Alhamdulillah, tahun ini kami memberikan beasiswa bagi 100 guru PAUD, dengan skema RPL juga, sehingga dalam dua tahun diharapkan para guru dapat menyelesaikan pendidikan S-1,” katanya.

Pihaknya menggandeng Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru sebagai mitra seleksi. “Kami mengundang seluruh guru PAUD untuk mengikuti proses seleksi yang dilaksanakan melalui perguruan tinggi,” ujar Syafrian. Upaya tersebut diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan Rapor Pendidikan daerah, terutama indikator terkait pemenuhan kualifikasi guru.

Di tengah berbagai upaya struktural memperkuat mutu PAUD, program beasiswa ini membuka peluang baru bagi banyak guru yang selama ini terkendala waktu, biaya, maupun tuntutan pekerjaan. Salah satunya dialami oleh Suwarni Daud, guru PAUD yang menerima beasiswa RPL dan kini kembali melanjutkan studi setelah sempat terhenti akibat kecelakaan.

“Alhamdulillah, saya bersyukur dan berterima kasih kepada Kemendikdasmen atas kesempatan ini. Saya tidak pernah menyangka bisa kembali kuliah S-1 setelah sebelumnya berhenti karena kecelakaan. Program ini sangat membantu kami yang harus membagi waktu dengan tugas mengajar,” tuturnya.

Seluruh perkuliahan, kata Suwarni, dilaksanakan secara daring sehingga ia tetap bisa mengajar setiap pagi. “Pembelajaran satu tahun dalam dua semester, pertemuan penuh secara daring termasuk UTS. Kami mengikuti kelas setelah anak-anak pulang,” ujarnya. “Mudah-mudahan saya bisa menyelesaikan dengan baik, dan ilmu yang saya dapat bisa saya terapkan untuk anak-anak di TK tempat saya mengajar.”

Kementerian menegaskan bahwa Program Beasiswa Pemenuhan Kualifikasi Akademik S-1/D-4 merupakan langkah strategis memastikan seluruh guru PAUD memenuhi standar kualifikasi sebagaimana diatur perundang-undangan. Lebih dari itu, peningkatan kompetensi guru menjadi fondasi penting dalam memperkuat kualitas pembelajaran sejak usia dini—sebuah investasi jangka panjang bagi masa depan pendidikan Indonesia.

Dengan perluasan beasiswa, kolaborasi pemerintah daerah, serta dukungan perguruan tinggi, percepatan peningkatan mutu guru PAUD diharapkan berjalan semakin efektif. Pada akhirnya, pendidikan berkualitas dimulai dari guru yang berkualitas pula.

Tim Schoolmedia

Berita Sebelumnya
O2SN 2025 Ditutup, Apresiasi Untuk Kejujuran dan Sportivitas yang Dijaga Bersama

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar