
Schoolmedia News Jakarta == Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hari ini secara resmi meluncurkan program ambisius Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas. Acara peluncuran yang berlangsung di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mentransformasi sistem pendidikan nasional melalui pemanfaatan teknologi.
Dalam acara yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Muâti, sejumlah menteri kabinet, pimpinan lembaga negara, serta perwakilan dari sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pendidikan yang merata dan berkualitas.
âDigitalisasi pembelajaran bukanlah sekadar tren atau program jangka pendek. Ini adalah investasi strategis untuk masa depan bangsa. Kita harus memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau geografis, memiliki akses terhadap pendidikan terbaik yang didukung oleh teknologi terkini,â ujar Presiden Prabowo dengan nada penuh semangat.
Presiden menekankan bahwa program ini adalah bagian integral dari Asta Cita, visi pembangunan yang ia canangkan, khususnya dalam penguatan pembangunan SDM berbasis teknologi dan inovasi. Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman, di mana teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
âKita tidak bisa lagi mengabaikan potensi teknologi dalam meningkatkan efektivitas dan daya tarik pembelajaran. Dengan digitalisasi, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, kreatif, dan inklusif, sehingga mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih giat dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal,â tambahnya.
Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dan implementasi program Digitalisasi Pembelajaran, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, pemerintah daerah, sektor swasta, serta para guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia.
âSaya percaya bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi dan sinergi dari semua pihak. Mari kita bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia Cerdas melalui digitalisasi pembelajaran yang merata dan berkualitas,â pungkasnya.
Mendikdasmen Abdul Muâti: Program Digitalisasi Pembelajaran adalah Upaya Mengatasi Disparitas Pendidikan
Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Muâti dalam laporannya kepada Presiden menjelaskan bahwa program Digitalisasi Pembelajaran diluncurkan sebagai respons terhadap sejumlah tantangan krusial yang dihadapi oleh sistem pendidikan Indonesia.
âKami menyadari bahwa masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam akses dan kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara sekolah-sekolah yang memiliki sumber daya memadai dan yang kurang. Program Digitalisasi Pembelajaran adalah upaya konkret untuk mengatasi disparitas ini, dengan memastikan bahwa seluruh sekolah di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan materi pembelajaran digital berkualitas,â papar Prof. Muâti.
Mendikdasmen juga menyoroti rendahnya tingkat literasi, numerasi, dan keterampilan abad ke-21 di kalangan siswa Indonesia sebagai salah satu urgensi dari program ini. Ia menjelaskan bahwa melalui pemanfaatan teknologi digital, diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep yang kompleks, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta menguasai keterampilan-keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja di era digital.
âProgram ini tidak hanya berfokus pada penyediaan perangkat keras seperti smartboard, laptop, dan external hard drive. Kami juga memberikan perhatian serius pada pengembangan konten pembelajaran digital yang menarik, relevan, dan sesuai dengan kurikulum nasional. Selain itu, kami juga menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan bagi para guru agar mereka dapat memanfaatkan teknologi ini secara efektif dalam proses pembelajaran,â jelasnya.
Prof. Muâti juga menyampaikan target ambisius dari program Digitalisasi Pembelajaran, yaitu menjangkau lebih dari 288 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Ia melaporkan bahwa hingga 9 November 2025, sebanyak 145.297 perangkat papan interaktif telah tiba di sekolah-sekolah, dan sisanya sedang dalam proses pengiriman.
âKami berkomitmen untuk memastikan bahwa pada Desember 2025, seluruh perangkat digitalisasi pembelajaran sudah dapat digunakan di semua satuan pendidikan yang menjadi sasaran. Kami juga akan terus memantau dan mengevaluasi efektivitas program ini, serta melakukan penyesuaian jika diperlukan, untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai,â tegasnya.
Mendikdasmen juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program Digitalisasi Pembelajaran, termasuk orang tua, siswa, guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah, sektor swasta, serta organisasi masyarakat sipil.
âPendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita bersatu padu untuk mewujudkan visi Indonesia Cerdas melalui digitalisasi pembelajaran yang inklusif, merata, dan berkualitas,â tutupnya.
Implementasi dan Dampak yang Diharapkan
Program Digitalisasi Pembelajaran mencakup tiga strategi utama:
1. Penyediaan Perangkat Digitalisasi: Menyediakan perangkat keras seperti smartboard/IFP, laptop, dan external HDD yang berisi konten pembelajaran digital.
2. Pengembangan Konten Kreatif: Mengembangkan materi pembelajaran digital yang interaktif, menarik, dan relevan dengan kurikulum nasional.
3. Pelatihan dan Pendampingan: Memberikan pelatihan kepada guru dan tenaga kependidikan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran.
Dengan implementasi program ini, pemerintah berharap dapat mencapai sejumlah dampak positif, antara lain:
- Meningkatkan kualitas pembelajaran di semua jenjang pendidikan.
- Mengurangi disparitas akses dan kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
- Meningkatkan literasi, numerasi, dan keterampilan abad ke-21 di kalangan siswa.
- Menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, kreatif, dan inklusif.
- Mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Acara peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran di SMPN 4 Bekasi ditutup dengan sesi demonstrasi penggunaan smartboard dan interaksi langsung antara Presiden Prabowo dengan siswa dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia melalui konferensi video. Presiden juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para guru dan siswa, serta mendengarkan aspirasi dan harapan mereka terkait program digitalisasi pembelajaran.
Eko B Harsono
Tinggalkan Komentar