Cari

Wamendikdasmen Tinjau Revitalisasi Satuan PAUD TK PKK Tunas Mekar Bantul


Wamendikdasmen Tinjau Revitalisasi Satuan PAUD TK PKK Tunas Mekar Bantul, Prihatin Kondisi Sanitasi dan Toilet Buruk 

 
Schoolmedia News Bantul – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menunjukkan ekspresi prihatin saat mengunjungi TK PKK 46 Tunas Mekar Bantul Yogyakarta pada Jumat (12/9). Kondisi toilet dan sanitasi sekolah yang "memprihatinkan" menjadi sorotan utama dalam kunjungannya melihat dari dekat proses program Revitalisasi Sekolah yang sedang dilakukan.
 
"Saya sangat prihatin dengan kondisi toilet ini. Jujur, ini mengerikan dan tidak layak untuk anak-anak," tegas Wamen Fajar Riza Ul Haq dengan penuh perhatian. 
 
Toilet di TK PKK 46 Tunas Mekar memang jauh dari kata layak. Selain kotor dan bau, fasilitasnya juga rusak parah. Hal ini tentu sangat mengganggu kenyamanan dan kesehatan anak-anak yang belajar di sana.
 
"Bagaimana mungkin anak-anak bisa belajar dengan baik jika fasilitas sanitasi mereka saja tidak memadai? Ini tidak bisa dibiarkan!" seru Wamen Fajar Riza Ul Haq.
 
Revitalisasi toilet menjadi prioritas utama dalam perbaikan TK PKK 46 Tunas Mekar. Tiga bilik toilet baru, termasuk satu untuk anak-anak disabilitas, sedang dibangun dan ditargetkan selesai pada Oktober 2025.
 
"Kami akan memastikan toilet baru ini memenuhi standar kesehatan dan keamanan. Anak-anak kita pantas mendapatkan yang terbaik," janji Wamen Fajar Riza Ul Haq.
 
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam memperhatikan kualitas pendidikan anak usia dini. Wamen Fajar Riza Ul Haq berharap, revitalisasi ini bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak di TK PKK 46 Tunas Mekar.
 
"Semoga dengan fasilitas yang lebih baik, anak-anak semakin termotivasi untuk belajar dan meraih masa depan yang cerah," tutupnya dengan penuh harapan.

Komitmen Pendidikan Bermutu dan Aman

Revitalisasi sekolah merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Hingga kini, program revitalisasi sekolah terus dijalankan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai bentuk komitmen dalam menyediakan layanan pendidikan yang aman, layak dan bermutu untuk semua.

Program revitalisasi sekolah yang berangkat dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 sekaligus bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) ini dilaksanakan melalui skema swakelola. Terdapat tiga pembaruan penting dalam pelaksanaan program revitalisasi satuan pendidikan. 

Pertama, dana revitalisasi tidak lagi dikelola melalui Kementerian Pekerjaan Umum, melainkan oleh Kemendikdasmen. Kedua, dana disalurkan langsung ke rekening sekolah dan dikelola melalui mekanisme swakelola dengan partisipasi masyarakat. Ketiga, pelaksanaan teknis pembangunan dilakukan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) yang melibatkan masyarakat, didampingi tim teknis perencana dan pengawas.

“Swakelola bukan hal baru, pendekatan ini telah digunakan lebih dari 20 tahun dalam kerangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sekolah diberi kewenangan penuh untuk merancang, membelanjakan, membangun dan wajib mempertanggungjawabkan anggaran secara transparan dan akuntabel, dengan dukungan langsung dari masyarakat dan tenaga profesional,” katanya, seraya menegaskan bahwa swakelola juga dapat menggerakkan perekonomian warga sekitar sekolah.

Penyunting Eko Harsono 
Sumber Siaran Pers BKHM 



Berita Sebelumnya
Pemerintah Siapkan Beasiswa LPDP Kepada Atlet Berprestasi Kuliah

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar