Schoolmedia News Jakarta === Direktorat Guru PAUD dan PNF juga meluncurkan Seri Buku Cerita 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Seri Buku Saku Pendidikan Inklusi bagi Guru PAUD. Mendikdasmen menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim yang telah menghadirkan buku tersebut.
"Semoga kedua seri buku ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh Guru PAUD saat mendampingi anak-anak dalam menumbuhkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dan juga menjadi pedoman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi di satuan PAUD,â ujar Menteri Muâti di Jakarta, Jumat (19/7).
Dirjen GTK PG, Nunuk Suryani, mengatakan bahwa buku yang diluncurkan bisa menjadi media pembelajaran yang menarik untuk membantu guru PAUD dalam menyampaikan materi pembelajaran. Ia menyebutkan bahwa materi dalam buku tersebut disusun oleh guru-guru PAUD sendiri terkait dengan implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH).
âHarapan kita, buku-buku yang tadi sudah diluncurkan akan diterbitkan secara resmi, didaftarkan International Standard Book Number (ISBN)-nya, dibaca oleh anak-anak dan guru PAUD, serta menjadi referensi guru PAUD seluruh Indonesia. Ada juga pelatihan dongeng yang akan diberikan kepada guru-guru,â terang Nunuk Suryani.
Lebih lanjut Dirjen Nunuk mengatakan bahwa merujuk pada program prioritas nasional, strategi pemerintah dalam penguatan guru PAUD adalah dengan melakukan afirmasi kualifikasi S1-D4 melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di mana mereka hanya belajar setahun kemudian akan mendapatkan ijazah S1 dan dapat melanjutkan pendidikan profesi gurunya. Tujuannya adalah selain agar guru memenuhi kualifikasi kompetensi juga agar guru-guru PAUD memperoleh kesejahteraan yang lebih baik.
Sementara itu, program prioritas kementerian adalah diklat berjenjang guru PAUD yang bertujuan untuk membekali kapasitas guru seperti penananganan anak-anak PAUD, pembelajaran yang aman dan menyenangkan, serta membekali kemampuan penanganan kekerasan pada anak.
Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta, Mariman Darto, merasa optimistis dengan berbagai program yang diusung Kemendikdasmen dapat mendukung upaya pemerintah membangun generasi emas yang dimulai dari PAUD. âBerbagai program kementerian menjadi bagian dalam upaya membangun karakter.â
Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga, Biyanto, menyampaikan, âPosisi guru PAUD sangat penting untuk memastikan PAUD-PAUD kita akan mendapat layanan maksimal di masa kini dan masa yang akan datang. PAUD penting dalam membangun generasi emas,â pungkasnya.
Kolaborasi Dengan KemenPPPA
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyadari pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan terlindungi sebagai syarat utama dalam proses pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (Direktorat Guru PAUD dan PNF) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA), menyelenggarakan seminar bertajuk âEdukasi Perlindungan Anak bagi Guru PAUDâ sebagai wujud peringatan Hari Anak Nasional tahun 2025.
âAnak usia dini adalah fondasi masa depan bangsa. Maka, lingkungan belajar mereka harus menjadi ruang yang aman, nyaman, ramah, dan bebas dari kekerasan dalam bentuk apa pun,â ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, di Jakarta, Kamis (17/7). Tema seminar adalah âAnak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia Emas 2045â.
Mendikasmen menyampaikan bahwa guru PAUD sebagai figur yang paling dekat dengan anak dalam keseharian memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk menjadi bagian dari sistem perlindungan anak. Pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip perlindungan anak termasuk hak anak, deteksi dini risiko, serta komunikasi yang aman akan membantu menciptakan suasana belajar yang sehat dan suportif.
âPeran guru PAUD sangat strategis. Ibu dan Bapak guru tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga pelindung dan pengasuh kedua bagi anak-anak kita. Melalui kegiatan ini, saya berharap para guru PAUD dapat semakin siap dan percaya diri dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, hangat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik,â lanjut Mendikdasmen.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTK PG), Nunuk Suryani, menyebut bahwa PAUD merupakan pilar yang sangat penting dalam pemajuan dan peradaban bangsa. Selain seminar, Dirjen Nunuk menyebut, ada lagu-lagu anak yang bisa dinyanyikan anak-anak sesuai usia mereka yang bisa menjadi alternatif media pembelajaran menarik. âKita sudah ada satu album lagu anak yaitu KICAU. Di sana kita mengenalkan lagu anak sehingga mereka tidak menyanyikan lagu dewasa,â katanya.
âSemoga seminar ini memberikan inspirasi, pengetahuan, dan semangat baru bagi Ibu dan Bapak guru di seluruh penjuru Indonesia untuk menghadirkan ruang belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi ana-anak kita. Melindungi anak bukan hanya tanggung jawab orang tua atau pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita bersama,â tambah Nunuk Suryani.
Seminar âEdukasi Perlindungan Anak bagi Guru PAUDâ bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas para guru PAUD dalam memahami konsep Child Safeguarding, serta mengenali peran strategis mereka dalam mencegah dan merespons kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan. Melalui seminar ini, para guru PAUD diharapkan memperoleh bekal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan prinsip safeguarding dalam setiap aktivitas di satuan PAUD.
Direktur Guru PAUD dan PNF, Suparto, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh komitmen pemerintah yang berfokus pada kekerasan yang dialami anak, tidak hanya dalam lingkungan lembaga pendidikan formal namun juga masyarakat. Guna memberantas hal tersebut, Suparto menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemangku kepentingan bidang perlindungan anak, serta praktisi pendidikan dalam memperkuat komitmen perlindungan anak usia dini secara menyeluruh.
âPemerintah sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak, tinggal kita mengawal dalam proses pendidikan dan membekali guru-guru kita terkait hal-hal yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah,â ujarnya.
âGuru juga harus bermitra dengan orang tua murid terkait dengan peningkatan kesadaran potensi kekerasan yang mungkin dialami oleh anak,â imbuh Suparto.
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak, Kemen PPA, Endah Sri Rejeki, mengapresiasi upaya kolaboratif yang dilakukan Kemendikdasmen dan Kemen PPA karena ini menjadi bagian dari peringatan Hari Anak Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli. âSeminar ini penting untuk memastikan bahwa guru PAUD memahami perlindungan anak. Khususnya dalam memastikan bahwa dalam proses pendidikan bahwa anak-anak terlindungi dan aman di lingkungan belajarnya,â tutur Endah.
Penyunting Eko Harsono
Sumber Siaran Pers BKHM Kemendikdasmen
Tinggalkan Komentar