Cari

Wamen Fadjar Riza dan Direktur PAUD Nia Nurhasanah Tinjau Program Transformasi Pendidikan di BBPMP Sumut


Wamen Fadjar Riza dan Direktur PAUD Nia Nurhasanah Tinjau Program Transformasi PAUD di BBPMP Sumut

 Schoolmedia News Jakarta â€” Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fadjar Riza Ul Haq bersama Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nia Nurhasanah, melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sumatera Utara pada Minggu (29/6).

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam memperkuat sinergi antar-unit pelaksana teknis untuk mewujudkan layanan PAUD berkualitas dan transformatif.

Dalam kunjungan tersebut, Wamen Fadjar Riza menekankan pentingnya kolaborasi lintas direktorat dan UPT dalam mengawal program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis dan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Sehat yang kini mulai diintegrasikan dalam layanan PAUD.

“Kita ingin memastikan bahwa transformasi pendidikan anak usia dini tidak berjalan sendiri, tetapi menjadi bagian utuh dari sistem pendidikan dasar yang holistik dan berkeadilan. BBPMP sebagai simpul penggerak mutu harus hadir aktif dalam ekosistem PAUD,” tegas Wamen Fadjar di hadapan jajaran BBPMP dan Dinas Pendidikan setempat.

Direktur PAUD Nia Nurhasanah dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa penguatan peran BBPMP di daerah sangat krusial dalam memastikan implementasi kebijakan PAUD berbasis kebutuhan daerah. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas pendidik PAUD melalui dukungan pelatihan dan pendampingan berbasis data.

“PAUD bukan sekadar jenjang awal, tapi fondasi utama. Kita membutuhkan mitra-mitra strategis seperti BBPMP untuk memastikan layanan PAUD kita memenuhi aspek holistik, integratif, dan inklusif. Dukungan terhadap satuan pendidikan dalam menerapkan kebiasaan hidup sehat dan makan bergizi harus terus diperluas,” ujar Nia.

Kegiatan kunjungan ini juga diisi dengan dialog bersama para fasilitator daerah, pengawas, serta perwakilan satuan PAUD yang telah mengimplementasikan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Sehat. Para peserta menyampaikan praktik baik serta tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan kebijakan prioritas dengan kondisi lapangan.

Kepala BBPMP Sumatera Utara menyambut baik arahan dari Wamen dan Direktur PAUD. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap menjadi garda terdepan dalam mengawal transformasi pendidikan dasar, khususnya dalam mendampingi satuan PAUD meningkatkan mutu layanan secara berkelanjutan.

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat arah kebijakan Merdeka Belajar di tingkat daerah, khususnya dalam menjawab tantangan kesenjangan mutu dan akses layanan pendidikan anak usia dini di berbagai wilayah Indonesia.

 

Pentingnya Internalisasi 7KAIH

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fadjar Riza Ul Haq, menegaskan pentingnya internalisasi nilai-nilai karakter sejak dini melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan sosialisasi program prioritas Kementerian di hadapan para pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan anak usia dini di Medan, Sumatera Utara.

Menurut Wamen Fadjar, gerakan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk menyiapkan generasi emas Indonesia yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam karakter dan kebiasaan hidup sehat.

“Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah bentuk nyata perhatian negara untuk menanamkan kebiasaan baik sejak usia dini. Tujuh kebiasaan ini adalah fondasi untuk membangun karakter generasi masa depan yang tangguh, sehat, cerdas, dan berakhlak,” ujar Wamen Fadjar.

Tujuh kebiasaan yang dimaksud mencakup: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Kebiasaan ini, lanjut Wamen, bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari proses pendidikan karakter yang harus dilakukan secara konsisten di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar.

Gerakan ini juga selaras dengan visi besar membentuk generasi emas 2045, yaitu anak-anak Indonesia yang memiliki daya saing global, serta mampu menjadi agen perubahan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

 â€œKalau sejak kecil anak terbiasa bangun pagi, makan bergizi, rajin belajar dan aktif bersosialisasi, maka itu bukan hanya membentuk individu yang sehat, tapi juga membentuk masyarakat yang kuat,” imbuhnya.

Wamen menambahkan bahwa keberhasilan gerakan ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, terutama antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan media. Untuk itu, berbagai strategi sosialisasi telah dilakukan melalui seminar, pelatihan, kampanye edukasi, serta keterlibatan tokoh masyarakat dan figur publik.

Selain membentuk karakter dan meningkatkan kualitas hidup anak, gerakan ini diharapkan dapat menciptakan dampak sosial yang luas dalam membangun ekosistem masyarakat yang lebih peduli pada pendidikan karakter dan kebiasaan hidup sehat.

 â€œKita tidak bisa mencetak generasi unggul hanya dengan kurikulum. Kita butuh kebiasaan baik, keteladanan, dan lingkungan yang mendukung. Gerakan 7 Kebiasaan ini adalah upaya menuju ke sana,” pungkasnya.

 Dengan semangat kolaboratif, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus mendorong penerapan gerakan ini di seluruh satuan pendidikan dasar, khususnya di tingkat PAUD dan SD, agar menjadi bagian dari budaya pendidikan yang berkelanjutan dan berdampak jangka panjang.

 

 Tim Schoolmedia 

 

 

 

Berita Selanjutnya
Program Pengembangan SMK Tahun 2025 Diluncurkan
Berita Sebelumnya
Pelaksanaan SPMB di Daerah 3T dan Pulau Terluar Lancar

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar