Schoolmedia News Jakarta ---- Memiliki suami seorang dokter spesialis penyakit dalam yang juga menjadi orang nomor satu di Kabupaten Belu, membuat Bunda PAUD Kabupaten Belu Dra. Freny Indriani Yanuarika, dapat melaksanakan tugasnya serta perannya menjadi lebih menyenangkan.
Sang suami, Bupati Kabupaten Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM yang memahami pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini, persoalan Stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak usia dini serta pentingnya PAUD HI membuat pembangunan pendidikan di daerah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste semakin baik.
"Punya suami, anak serta sejumlah anggota keluarga berlatar belakang dokter membuat program Pendidikan Anak Usia Dini yang saya serta teman-teman jalankan menjadi jauh lebih mudah. Banyak support, gagasan serta inovasi dapat dilakukan untuk meningkatkan serta mengajak orangtua mengajak anaknya belajar di PAUD," ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Belu, jumlah lembaga PAUD di Kabupaten Belu sampai dengan tahun 2021 sebanyak 219 PAUD yang terdiri dari 215 PAUD dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu dan empat Lembaga PAUD di bawah naungan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Belu.
"Angka Stunting di Kabupaten Belu meski berada di ujung Timur Indonesia saat ini kondisinya semakin baik. Jika Pak Jokowi mentarget 14%, di Belu saat ini hanya 13%. Kondisi sosial, ekonomi serta infrastuktur juga jauh lebih baik dibanding negara tetangga kamu," ujarnya.
Sejak tahun 2015 sampai 2020, dari total 219 lembaga PAUD yang sudah terakreditasi sebanyak 53 PAUD atau 24,2 % dan yang belum diakreditasi sebanyak 166 PAUD atau 75,8 %. Melihat persentasi ini, jumlah PAUD yang terakreditasi di Kabupaten Belu masih belum mencapai 50 %.
Tahun ini Kabupaten Belu mendapat Kuota Akreditasi 40 Lembaga PAUD. Apabila terpenuhi maka jumlah ini pun belum mencapai setengah PAUD terakreditasi dari total jumlah PAUD yang ada di Kabupaten Belu.
Untuk diketahui, penyebaran, Pendidikan Anak Usia Dini, (PAUD), yang berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, yakni; Kecamatan Kota Atambua sebanyak 15 PAUD, Atambua Selatan 16 PAUD, Atambua Barat 14 PAUD, Kakuluk Mesak 21 PAUD, Tasifeto Timur 34 PAUD, Lasiolat 9 PAUD, Raihat 13 PAUD, Lamaknen 17 PAUD,
Lamaknen Selatan 21 PAUD, Tasifeto Barat 27 PAUD, Nanaet Duabesi 8 PAUD dan untuk Kecamatan Raimanuk 20 PAUD. Jadi total keselurihan PAUD di Kab. Belu adalah 219 PAUD.
Bunda Freny, menjelaskan bahwa, tagline untuk Bunda Paud Kab. Belu adalah, "Kenal dan Sayang PAUD."
Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Belu. Kami baru saja memulai langkah awal dalam tugas pelayanan. Dia mengajak kita semua, Bunda PAUD, masyarakat, dunia usaha dan pemerintah untuk "Kenal dan Sayang PAUD" yang ada di wilayah kita. PAUD harus menjadi perhatian kita bersama karena PAUD adalah investasi untuk masa depan Sumber Daya Manusia Kabupaten Belu," ujar Bunda Freny.
Tagline Mari "Kenal dan Sayang PAUD" ini sebagai motivasi kepada Bunda PAUD Kabupaten, Bunda PAUD Kecamatan dan Bunda PAUD Desa/Kelurahan agar selalu turun ke lapangan melihat langsung dan mengenal satu persatu PAUD yang berada di wilayah masing-masing serta mengidentifikasi setiap kebutuhan, persoalan yang dialami di lapangan.
Kita sadari bahwa pendidikan merupakan investasi masa depan. Kita mengapresiasi langkah pemerintah, karena telah memperhatikan kebutuhan pendidikan bagi warganya sejak usia dini. Bermain sambil belajar, atau belajar dalam bentuk permainan, menjadi langkah tepat demi perkembangan dan peningkatan SDM.
Salah satu problem yang sedang dihadapi adalah masalah pendidikan bagi anak dimasa pandemi. Anak lebih banyak belajar di rumah, dan lebih banyak waktu bersama orang tua. Karenanya, perlu ada keseriusan dari orang tua agar pendidikan bagi anak tetap berjalan dengan baik, selain upaya dari pemerintah.
Lewat pendekatan bermain sambil belajar, kita berharap mutu pendidikan semakin meningkat. Melalui pendidikan usia dini, menjadi kesempatan untuk menanamkan nilai--nilai kejujuran, saling menghargai, kedisiplinan, kasih sayang, dan nilai positif lainnya dan semenjak usia dini.
Menarik apa yang dikatakan oleh Bunda PAUD Kab. Belu, ia mengajak semua elemen masyarakat, bersama bersinergi, berinovasi untuk memajukan mutu layanan PAUD.
"Mari bersinergi, berinovasi untuk memajukan mutu layanan PAUD. Mari bekerja dengan hati untuk anak-anak usia emas Belu agar terwujudlah Generasi Belu yang Sehat, Berkarakter, komeptitif dan Mampu bersaing menghadapi dunia di era digitalisasi ini," ungkap Bunda Freny, yang juga ketua Tim Penggerak PKK Kab. Belu.
Penulis Eko
Tinggalkan Komentar