Cari

Peluncur Satelit Space X, dan Hughes Network System Dipasitkan Mei 2023

 

Schoolmedia News Jakarta ---- Peluncuran satelit Hot Backup Satellite (HBS) ke orbitnya dipastikan akan sesuai jadwal, yakni pada awal Mei 2023 mendatang.

Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, usai mengadakan pertemuan dengan perusahaan pembuat satelit HBS Boeing, Perusahaan pembuat roket peluncur satelit Space X, dan Hughes Network System (HNS) di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Senin (25/7) waktu setempat atau Selasa (26/7) waktu Indonesia.

"Boeing mengonfirmasi satelit diluncurkan awal Mei 2023 dan commercial operation September 2023," katanya.

Dalam pertemuan yang berlangsung berurutan itu, Menkominfo Johnny G Plate didampingi Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Kemkominfo Anang Latif, Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo Ismail, Dirjen Informasi dan Komunikasi  Publik Kemkominfo Usman Kansong, Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso.

PSN adalah perusahaan swasta yang bekerja sama dengan Bakti Kemkominfo dalam pengadaan satelit.

Menteri Johnny menjelaskan, pihaknya telah bertemu langsung dengan President of Boeing Commercial Satellite International System Ryan Reid dan sejumlah eksekutif Boeing di kantor Boeing di El Segundo, Los Angeles. 

Rombongan Menkominfo berkesempatan melihat kemajuan pembuatan HBS di pabrik Boeing.

Setelah Boeing, Menkominfo bertandang ke kantor SpaceX untuk mengadakan pertemuan dengan Vice President, Mission Management, Jessica Jensen, dan Vice President, Commercial Sales, Tom Ochinero dan berkesempatan meninjau pabrik pembuatan roket SpaceX.

"SpaceX  mengonfirmasi kesiapan peluncur Falcon 9 untuk mengorbitkan HBS sesuai jadwal, yakni awal Mei 2023 di Cape Canaveral, Florida," katanya.

Sedangkan dalam pertemuan dengan Executive Vice President and General Manager, International Division HNS Ramesh Ramaswamy, di Los Angeles, Menkominfo memastikan HNS telah menyiapkan perangkat stasiun darat (ground station).

"HNS menyiapkan dan akan menginstalasi 20 ribu  terminal bagi layanan publik untuk sekolah, puskesmas, kantor desa, pos perbatasan TNI dan pos polisi mulai 2022.  Pengerjaannya secara simultan agar sesuai dengan peluncuran dan operasi satelit," tuturnya.

Menurut Menteri Johnny, pandemi COVID-19 dan situasi geopolitik mempengaruhi proses produksi dan peluncuran HBS dengam roket Falcon 9.

Di antara pengaruh tersebut adalah satelit dan roket tidak bisa menggunakan pesawat Antonov untuk mengangkutnya dari California ke Florida akibat perang Rusia-Ukraina yang masih terjadi.

Namun  Menkominfo optimistis kendala-kendala tersebut bisa diatasi sehingga infrastruktur informasi dan komunikasi bisa melayani masyarakat dan mengurangi kesenjangan digital.

"Satelit akan dibawa melalui jalan darat yang membutuhkan waktu sembilan sampai sepuluh hari. Roket peluncur tidak masalah karena tersedia di Florida. HNS juga sudah memitigasi dengan mengamankan 20 ribu ground segment sebagai terminal layanan sinyal wifi-satelit," jelasnya.

Satelit  HBS itu berkapasitas 160 giga bits per second (Gbps), Dari total itu, 80 Gbps akan dipakai pemerintah, 70 Gbps untuk swasta nasional, dan 10 Gbps akan dialokasikan untuk negara-negara ASEAN. 

Satelit itu didukung 18 stasiun bumi di 14 lokasi (gateway), yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

President of Boeing Commercial Satellite International System Ryan Reid menambahkan, perusahaannya menyediakan teknologi satelit termutakhir yang fleksibel dalam penyediaan data berkecepatan tinggi.

"Teknologi itu memungkinkan satelit Boeing mencakup geografi dan populasi Indonesia," katanya.

Berita Selanjutnya
Dharma Wanita Persatuan Kementerian ATR/BPN Study Banding ke PAUD Km "0" Kemdikbudristek
Berita Sebelumnya
Presiden Jokowi dan Presiden Xi Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi hingga Isu Kawasan dan Dunia

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar