Schoolmedia News Palembang --- Transformasi pendidikan dan pembelajaran terus dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dengan menetapkan Visi pendidikan Indonesia sebagai panduan dalam merumuskan kerja pendidikan. Transformasi menuju PAUD Berkualitas yang dilakukan melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD) merupakan bagian dari visi pendidikan Indonesia masa depan.
Untuk tingkat satuan PAUD, Direktorat PAUD telah menargetkan pada tahun 2022 ini 10% satuan PAUD telah melaksanakan PBD dan akan meningkat pada tahun 2023 ditargetkan menjadi 25 % satuan PAUD di Indonesia telah menerapkan PBD. dalam melakukan PBD ditingkat satuan PAUD, tentunya dibutuhkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak. Diantaranya melakukan sinergi, kolaborasi serta kemitraan dnegan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud Ristek di Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, organisasi mitra PAUD dan juga Pusat Kegiatan Gugus.
Seperti diketahui, visi pendidikan nasional yang ditetapkan pemerintah yaitu “Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.”
Guna mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dikeluarkan kebijakan Merdeka Belajar bagi tercapainya pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia dilakukan melalui menjadikan Pendidikan Berkualitas yang memastikan peserta didik mengalami kemajuan belajar sehingga lebih kompeten dan berkarakter. Dan terciptanya pemerataan akses layanan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara akan memastikan bahwa kelompok-kelompok yang termarginalkan dan sulit mendapat akses pendidikan akan dibantu untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.
Berbagai kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia sudah diluncurkan. Dan saat ini Kemendikbudristek telah meluncurkan 21 episode Merdeka Belajar. Dan terkait dengan Rapor pendidikan diluncurkan pada episode ke 19.
"Jadi Rapot Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data itu merupakan salah satu bentuk transformasi pendidikan demi terwujudnya PAUD Berkualitas sejalan dengan visi pendidikan Indonesia yang tengah dikembangkan Kemdikbudristek," ujar Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, Dr Ir Jayeng Baskoro dalam Sosialisasi Perencanaan Berbasis Data di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (6/7). Kegiatan Sosialisasi ProgramPBD ini dilaksanakan secara hybrid yang diikuti oleh 30 peserta secara luring dan 95 peserta secara daring sehingga jumlah peserta secara keseluruhan mencapai 125 orang Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Dijelaskan, Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data adalah bagian dari Merdeka Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia dalam konteks PAUD yaitu Merdeka Belajar dan Merdeka Bermain. Untuk jenjang PAUD, yang dimaksud yaitu pendidikan berkualitas dan merata bagi seluruh anak usia dini bertumbuh kembang optimal dan memiliki fondasi untuk memahami dunia.Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data memperbaiki permasalahan peningkatan mutu pendidikan dengan lebih sederhana dan bermakna.
Dikatakan, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam hal ini Dinas Pendidikan serta satuan pendidikan dapat menggunakan indikator di dalam profil pendidikan agar dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja yang perlu ada di satuan Pendiidkan Anak Usia Dini (PAUD), serta merancang pendampingan yang diperlukan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
"Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan pilar utama dalam terwujudnya PAUD Berkualitas. Karena itu, kapasitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan perlu mendapat perhatian agar empat elemen yaitu kualitas proses pembelajaran, kemitraan dengan orangtua, dukungan pemenuhan layanan esensia anak usia dini dan kepemimpian dan pengelolaan sumber daya," ujarnya.
Berdasarkan Fakta Bukan Asumsi Data
Sementara itu, Koordinator Bidang Fungsi Penilaian Direktorat PAUD, Lestari Kusuma Wardani menegaskan perencanaan berbasis data merupakan ikhtiar pemerintah melakukan perubahan kebiasaan untuk mendorong satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah menyusun kegiatan peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan fakta bukan asumsi atau dugaan yang bersumber dari fakta dan data dapodik PAUD.
"Rapor Pendidikan dilakukan dengan melakukan refleksi capaian, pemerataan, dan proses pembelajaran disatuan pendidikan dan daerah masing-masing. Menyusun kegiatan dalam bentuk rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (BOS dan BOP) dan daerah (APBD) secara nyata bukan bersumber data yang jujur, akurat dan validitasnya dapat dipertanggungjawabkan," ujar Lestari.
Dijelaskan, kualitas proses pembelajaran dan perencanaan pembelajaran yang efektif merupakan elemen pertama yang harus dipenuhi pemerintah daerah dan satuan pendidikan yaitu pendidik dan tenaga pendidik dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas. Pendekatan pembelajaran memberikan pengalaman menyenangkan, dan berpusat pada anak, sesuai untuk anak usia dini. Muatan pengembangan yang selaras dengan kurikulum, menguatkan aspek perkembangan, kontekstual dan bermakna. Asesmen yang meningkatkan kualitas pembelajaran, dukungan
Elemen kedua kemitraan orangtua yaitu adanya interaksi terencana dengan orang tua/wali untuk membangun kesinambungan stimulasi dari PAUD dan di rumah (wadah komunikasi, kelas orangtua, komite, kegiatan yang melibatkan orang tua dan lingkungan masyarakat. Penguatan peran dan kapasitas orang tua/wali sebagai mitra pengajar dan sumber belajar.
Elemen ketiga yaitu dukungan pemenuhan layanan esensial anak usia din yang bersumber di luar sekolah seperti kelas orang tua (parenting) sebagai wahana untuk berbagi informasi mengenai kebutuhan esensial anak (intervensi gizi-sensitif). Pemantauan pertumbuhan anak (tinggi badan, lingkar kepala, berat badan). Pemantauan perkembangan anak melalui data Deteksi Dini Tumbuh Kembang/ Kuesioner Pra Skrining Perkembangan/Kartu Menuju Sehat /Kartu Identitas Anak.
Berkoordinasi dengan unit lain terkait pemenuhan gizi dan kesehatan. Menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui pembiasaan. Kepemilikan fasilitas sanitasi dan air bersih (minimal, menggunakan material sederhana dan ada air mengalir), Memberikan Pemenuhan Makanan Tambahan dan/atau makanan bergizi secara berkala (minimal 3 bulansekali). Memantau kepemilikan identitas Nomor Induk Kependudiukan peserta didik.
Elemen keempat yang harus dihadirkan pemerintah daerah dan satuan pendidikan yaitu kepemimpian dan pengelolaan sumber daya diharapkan mampu menghadirkan: sarana dan prasarana esensial yang berfokus pada keamanan peserta didik danesensial untukmendukung kualitas layanan. Iklim aman (fisik-psikis), Iklim inklusif, Iklim Partisipatif (trisentra), Pengelolaan sumber daya melalui perencanaan berbasis data Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru.
Survei Lingkungan Belajar bertujuan memotret berbagai aspek yang terkait dengan lingkungan belajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan, sehingga hasil asesmen nasional secara komprehensif memberikan profil satuan pendidikan dari input-proses-output. Setiap respon yang bapak/ibu berikan diharapkan dapat mencerminkan kondisi satuan pendidikan sesungguhnya dan menjadi informasi reflektif. Oleh karena itu; kejujuran, keaktifan, serta kelengkapan dalam pengisian survei lingkungan belajar; menjadi kunci kualitas informasi yang akan diterima oleh satuan pendidikan.
Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk mendorong satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah menyusun kegiatan peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan fakta. Dalam Konteks PAUD, asesmen nasional (AN) untuk pendidikan anka usia dini merupakan Survei Lingkungan Belajar PAUD (sedang dipersiapkan untuk diambil secara nasional di tahun 2023). Kerangka evaluasi berlaku untuk internal (PBD) dan eksternal (akreditasi).
Fokus pada kualitas layanan (proses pembelajaran dan kualitas pengelolaan sesuai dengan empat elemen PAUD berkualitas). Proses perencanaan sebagai kegiatan bermakna yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan (Evaluasi internal melalui PBD langsung digunakan sebagai isi dari RKT dan RKAS, yang merupakan bagian dari standar pengelolaan).
Dijelaskan tujuan dari kegiatan PBD memastikan satuan PAUD didampingi agar dapat melakukan Perencanaan Berbasis Data. Dukungan materi untuk belajar mandiri disiapkan sehingga pemerintah daerah dan satuan pendidikan dapat mendalami materi perencanaan berbasis data. Disediakan Pusat Bantuan disiapkan untuk menjawab semuapertanyaan terkait rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data, serta menerima masukan untuk perbaikan Bimbingan teknis dan pendampingan perencanaan berbasis data akan dilakukan mulai bulan Juli hingga sepanjang tahun 2022 bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan.
Profil pendidikan merupakan laporan komprehensif mengenai layanan pendidikan sebagai hasil dari Evaluasi Sistem Pendidikan yang digunakan sebagai landasan untuk
peningkatan mutu layanan pendidikan dan penetapan Rapor Pendidikan.
Rapor Pendidikan menjadi indikator terpilih dari Profil Pendidikan yang merefleksikan prioritas Kemendikbudristek yang digunakan untuk menilai kinerja daerah dan satuan pendidikan. Rapor Pendidikan diperoleh dari perbandingan nilai indikator antar tahun (akan ditampilkan mulai tahun 2023).
Platform Rapor Pendidikan merupakan aplikasi berbasis web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan dan Rapor Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan kewenangannya.
Penulis Eko
Tinggalkan Komentar