Cari

Menteri PPPA Resmikan SMA Cahaya Rancamaya sebagai Sekolah Garuda Transformasi



Schoolmedia News Bogor == Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi meresmikan SMA Cahaya Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, sebagai Sekolah Garuda Transformasi, pada Rabu (8/10). Peresmian ini menjadi bagian dari peluncuran nasional Program Sekolah Garuda yang dilakukan secara serentak di 16 titik di seluruh Indonesia.

“Program ini merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan, yang dirancang untuk memperluas akses terhadap pendidikan unggul hingga ke seluruh pelosok negeri. Sekolah Garuda merupakan langkah penting dalam transformasi pendidikan Indonesia sekaligus simbol komitmen bangsa untuk mencetak generasi muda yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.

Melalui program ini, pemerintah ingin menghadirkan pendidikan yang inklusif, yang mampu meracik talenta sains dan teknologi dari anak-anak berprestasi di seluruh penjuru negeri. Program ini mengusung tagline “Meracik Talenta Sains dan Teknologi untuk Menembus Dunia,” ujar Menteri PPPA.

Menteri PPPA menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menegaskan pendidikan bermutu adalah jalan menuju bangsa maju. Sekolah Garuda menjadi penyempurna orkestrasi transformasi pendidikan nasional yang telah dijalankan melalui berbagai program PHTC, seperti Makan Bergizi Gratis, Perbaikan Sarana dan Prasarana Sekolah, Cek Kesehatan Gratis, peningkatan kesejahteraan guru, serta penguatan Sekolah Rakyat. Dengan hadirnya Sekolah Garuda, pemerintah berkomitmen melahirkan Generasi Emas 2045 yang berwawasan global dan berkepribadian Indonesia.

“Program Sekolah Garuda lahir dari keprihatinan terhadap kondisi pendidikan nasional yang masih belum optimal. Berdasarkan Human Capital Index, anak-anak Indonesia baru memanfaatkan sekitar 54% potensi penuh mereka. Sementara itu, akses ke perguruan tinggi terbaik dunia masih terbatas — pada 2024 hanya 143 siswa penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang diterima di 100 universitas top dunia, atau 0,004% dari total lulusan SMA. Ketimpangan juga terlihat di wilayah timur Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, di mana jumlah siswa berprestasi masih sangat sedikit,” kata Menteri PPPA.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Sekolah Garuda dibangun dengan sistem berasrama penuh, kurikulum berbasis riset, dan pembinaan karakter yang kuat. Mayoritas siswanya akan memperoleh beasiswa penuh, menjadikannya wadah bagi generasi muda yang berpikiran global, berakar pada nilai kebangsaan, dan siap membawa Indonesia menuju era inovasi dan kemajuan. Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi baru yang siap memimpin kemajuan bangsa di berbagai bidang.

“Program Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama, yaitu: (1) Penyeimbang Akses untuk pemerataan kesempatan berprestasi; (2) Inkubator Pemimpin untuk pembentukan karakter kepemimpinan Indonesia Emas 2045; dan (3) Prestasi Akademik dan Pengabdian Masyarakat untuk menanamkan jiwa pelayanan. Berdasarkan bentuknya, Sekolah Garuda dibagi menjadi dua kategori: Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda Baru,” ujar Menteri PPPA.

Menteri PPPA menyampaikan Sekolah Garuda Transformasi berfungsi memperkuat SMA/MA unggulan yang sudah ada agar mampu menembus perguruan tinggi terbaik dunia. Tahun 2025, sebanyak 12 sekolah di 11 provinsi telah lolos seleksi nasional, termasuk SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat; SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh; SMA Unggul Del,

Sumatera Utara; MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta; SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah; SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah; SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur; SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan; MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo; SMAN Siwalima Ambon, Maluku; dan SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya.

Sementara itu, Sekolah Garuda Baru akan dibangun dari nol di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) dengan target 20 sekolah hingga 2029, dimulai dari empat lokasi tahun ini: Bangka Belitung, Timor Tengah Selatan, Konawe Selatan, dan Bulungan.

“Sekolah Garuda bukan sekadar tempat belajar, tetapi ruang bagi kalian untuk bermimpi dan membangun masa depan. Setiap anak Indonesia berharga dan istimewa. Tidak peduli dari mana asalnya, semua punya hak yang sama untuk belajar, tumbuh, dan sukses. Saya berpesan agar para siswa terus belajar dengan semangat, berani gagal, dan tidak pernah berhenti bermimpi, karena langkah kecil hari ini akan menjadi bagian dari perjalanan besar menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Menteri PPPA. Tim Schoolmedia

 

Artikel Sebelumnya
Akselerasi Pembangunan Papua Melalui Sinergi Pemerintah Daerah dan Komite Eksekutif

Artikel Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar