Schoolmedia News Jakarta == Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus menguatkan komitmen untuk memberikan Pendidikan Bermutu untuk Semua, salah satunya melalui kegiatan Pelatihan Pengajar (ToT) Al Qurâan Isyarat, yang diselenggarakan di Aula Masjid Baitut Tholibin Kemendikdasmen, Rabu (24/9).
Kegiatan ini telah dilangsungkan selama dua hari mulai tanggal 23 September hingga 24 September 2025, yang diikuti oleh 31 guru beserta murid sekolah luar biasa (SLB) yang ada di Jakarta.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muâti, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama Kemendikdasmen melaksanakan kegiatan pelatihan membaca Al-Qurâan dengan bahasa isyarat. Menurutnya, kegiatan ini menjadi sebuah inisiatif dari Kemendikdasmen yang perlu untuk terus ditingkatkan.
âIni sebuah inisiatif yang perlu untuk terus kita tingkatkan sebagai bukti dan komitmen kita untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu untuk semua. Pendidikan yang kita berikan untuk anak-anak kebutuhan khusus adalah bagian dari upaya kita untuk mencerdaskan bangsa dan memberikan hak konstitusional mereka sebagai warga negara,â jelas Mendikdasmen Abdul Muâti sekaligus menutup kegiatan.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara rutin, tentunya dengan adanya sertifikat kompetensi, karena khusus untuk Pengajar Bahasa Isyarat Al-Qurâan, ini merupakan bidang keahlian baru.
âSaya kira bisa terus kita tingkatkan menjadi bagian dari kompetensi yang perlu semakin diperbanyak, karena di masyarakat kami melihat kebutuhan untuk para tutor bahasa isyarat ini semakin sangat diperlukan. Karena saudara-saudara kita memerlukan bantuan dan bimbingan juga memang semakin banyak,â ungkap Abdul Muâti.
Sebagai penutup, Abdul Muâti berharap Pengajar Bahasa Isyarat Al-Qurâan ini tidak hanya ada pada sekolah luar biasa saja, tetapi juga ada pada sekolah inklusi yang memang memiliki murid berkebutuhan khusus sehingga mereka juga bisa mendapatkan pelayanan sebagaimana murid yang memiliki kemampuan yang normal di sekolah-sekolah inklusif.
âMudah-mudahan ke depan semakin banyak yang bisa kita berikan untuk saudara-saudara kita, generasi muda bangsa yang berkebutuhan khusus, baik yang belajar di sekolah luar biasa, maupun di sekolah-sekolah inklusif,â tutup Abdul Muâti.
Sementara itu, Nayla, salah satu peserta asal SLBN 2 Jakarta, dengan menggunakan bahasa isyarat mengungkapkan rasa senangnya setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini.
âSaya senang karena bisa mengikuti pelatihan membaca Al Qurâan ini, nanti di sekolah saya akan belajar membantu teman-teman belajar di sekolah, terima kasih,â ungkap Nayla.
Sejalan dengan itu Novi, guru SLBN 2 Jakarta, juga merupakan guru dari Nayla, mengungkapkan banyak hal positif yang mengubah perspektifnya saat mengikuti kegiatan pelatihan ini.
Selama ini ia mengajarkan Al-Fatihah dengan menggunakan pelafalan dan tidak menghafal artinya. Namun, setelah mendapatkan Pelatihan Al-Qurâan Isyarat, ia menyadari bahwa Al-Qurâan bisa dibaca melalui bahasa isyarat.
âAlhamdulillah hari ini saya memperoleh ilmu luar biasa yang mengubah perspektif saya, saya akan ajak anak-anak untuk berisyarat, di awal belajar membaca Al-Fatihah, doa sebelum belajar dan sesudah belajar. Insya Allah akan menjadi pembiasaan. Ilmu ini juga akan saya sampaikan kepada guru-guru, menjadi tambahan mengaji di sekolah untuk semua tuna rungu di SLBN 2 itu penting. Saya ucapkan terima kasih kepada semua panitia, semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan ke depannya,â ungkap Novi.
Tinggalkan Komentar