Cari

Literasi sebagai Bekal Peradaban Bangsa Kurang Dipahami



Schoolmedia News Jakarta ==  Jagat Literasi hadir sebagai ruang perjumpaan gagasan dan refleksi dalam memperkuat budaya literasi bangsa. Mengusung tema “Menelusuri Semua Sisi, Jernih Memaknai”, forum ini diselenggarakan oleh Kompas.com sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-30, dan ditayangkan langsung melalui kanal YouTube Kompas.com dari Studio 2, Menara Kompas, Jakarta.

Dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjadi pembicara kunci yang menekankan bahwa literasi adalah bekal peradaban bangsa. Menurutnya, literasi tidak berhenti pada keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan menafsirkan gagasan, berpikir kritis, serta membaca realitas di tengah derasnya arus teknologi dan disinformasi.

“Literasi bukan sekadar membaca aksara, tetapi juga membaca pemikiran, menelaah secara kritis, dan berani menyumbangkan gagasan yang mampu membawa perubahan,” ujarnya.

Ia menegaskan, perkembangan teknologi saat ini membuat batas antara fakta dan hoaks kian kabur. Karena itu, generasi muda perlu dibekali pendidikan literasi sejak dini agar tidak hanya gemar membaca, tetapi juga mampu menghargai karya orang lain serta berani melahirkan pemikiran baru.

“Generasi literat adalah generasi yang cerdas, beradab, dan siap menghadapi tantangan global,” tambahnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Stephanie Riyadi, penasihat ahli Kemendikdasmen sekaligus Executive Director Pelita Harapan Group, turut memberikan pandangannya tentang pentingnya literasi dan pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) sebagai literasi abad ke-21. Ia menyoroti rendahnya capaian Indonesia dalam hasil PISA 2022, yang menjadi alarm penting untuk mendorong reformasi pendidikan STEM.

“Pendidikan STEM bukan sekadar soal rumus, robot, atau laboratorium, tetapi pola pikir yang mengajarkan keberanian bertanya, mencari solusi, dan berkolaborasi sebelum berkompetisi. Jika kita bersatu membangun ekosistem ini, kita sedang mempersiapkan generasi muda yang bukan hanya siap bersaing, tetapi juga siap memimpin dunia,” ujarnya.

Stephanie juga mengapresiasi peran Kompas.com sebagai media yang selama tiga dekade konsisten menyalakan cahaya literasi. Melalui kemitraan strategis, ia berharap dunia pendidikan, industri, pemerintah, media, dan masyarakat dapat saling bersinergi dalam membangun ekosistem literasi dan STEM yang kokoh.

Perayaan HUT ke-30 Kompas.com ini pun menjadi momen refleksi, bukan hanya bagi perjalanan media daring tersebut, tetapi juga bagi upaya bersama menyiapkan masa depan bangsa yang literat, cerdas, dan berdaya saing global.

Tim Schoolmedia

Artikel Selanjutnya
Pembelajaran Mendalam Pilar Penting Lahirkan Generasi Berkarakter
Artikel Sebelumnya
Mereka Tidak Hilang, Mereka Dihilangkan Paksa!: Pemetaan Praktik Penghilangan Orang secara Paksa Dalam Aksi 25 dan 29 Agustus 2025

Artikel Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar