Mengubah Keresahan Jadi Inovasi: Tim Mahasiswa UGM Sabet Juara Internasional di Singapura
Schoolmedia Singapura == Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengharumkan nama bangsa di kancah global. Tim The Valuator dari Program Studi Ilmu Aktuaria berhasil meraih Juara Pertama dalam GAIP Insurance Innovation Competition 2025 Global Final Round yang digelar di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, pada Jumat (15/8).
Mengalahkan tim-tim tangguh dari sepuluh negara, termasuk Australia dan Singapura yang menempati posisi kedua dan ketiga, tim UGM sukses mencuri perhatian dengan inovasi cemerlangnya.
Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana, di bawah bimbingan Dr. Danang Teguh Qoyyimi, membawa misi besar. Mereka berangkat dari keresahan akan inflasi biaya kesehatan yang terus melonjak. Fenomena ini, ditambah dengan isu overtreatment dan klaim asuransi yang membengkak, menjadi tantangan besar bagi dunia asuransi.
ââ¬ÅKita ingin punya kontribusi untuk menyelesaikan permasalahan itu,ââ¬Â ujar Dr. Danang, dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM.
Dari situlah lahir ORBIS, atau Dynamic Copay Modelling System. Sistem ini dirancang untuk menjawab dua masalah utama: inflasi medis dan inefisiensi cost-sharing. ORBIS menawarkan solusi inovatif berupa dynamic co-payment, sebuah sistem pembagian biaya yang tidak lagi kaku. Alih-alih menerapkan biaya tetap, sistem ini menyesuaikan besaran co-payment berdasarkan risiko, kebutuhan, dan perilaku individu.
Proses Panjang Berbuah Manis
Kemenangan ini bukanlah hasil instan. Dr. Danang menceritakan proses panjang yang intens selama empat bulan, dimulai dari diskusi dan brainstorming untuk menentukan topik yang paling relevan.
ââ¬ÅNah, itu memang challenge-nya di awal-awal, sebenarnya apa yang bagus, yang baik, yang mungkin inovasinya itu nanti bermanfaat,ââ¬Â jelasnya.
Kerja keras tim The Valuator pun terbayar. Setelah menjadi juara di tingkat nasional, mereka berhasil mengukuhkan posisi sebagai yang terbaik di tingkat internasional.
ââ¬ÅKita senang dan bangga bisa menjadi juara satu tingkat internasional,ââ¬Â kata Dr. Danang.
Lebih dari sekadar meraih trofi, kompetisi ini juga menjadi ajang berharga bagi para mahasiswa untuk berjejaring, bertukar pikiran, dan mendapatkan masukan. Dr. Danang menekankan bahwa kompetisi adalah alat yang sangat baik untuk belajar, berdiskusi, dan terus berkembang.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar