Kampung KB Palang Merah Palembang, Contoh Gotong Royong Menuju Keluarga Berkualitas

Kampung KB Palang Merah Palembang, Contoh Gotong Royong Menuju Keluarga Berkualitas

Schoolmedia News Palembang ==  Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum memberikan apresiasi tinggi kepada Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Palang Merah, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Kota Palembang, yang berhasil meraih Juara 1 Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025. Capaian ini dinilai sebagai hasil nyata dari kolaborasi masyarakat, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan.

Kunjungan kerja dilakukan dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Bangga Kencana, pada Jumat (1/8/2025). Kampung KB Palang Merah dinilai berhasil mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan keluarga berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat, serta menjadi contoh praktik baik kolaborasi multisektor.

“Kampung KB bukan hanya label, tetapi wadah integrasi program lintas sektor yang berbasis data dan kebutuhan nyata masyarakat. Di sinilah program pemberdayaan keluarga bisa bertemu langsung dengan warga, dari perencanaan hingga pelaksanaan,” ujar Deputi Lisa.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Arios Saplis menjelaskan bahwa keberhasilan Kampung KB Palang Merah merupakan hasil sinergi pentahelix antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media.

“Pendekatan daur hidup keluarga dari balita, remaja, hingga lansia menjadi kunci. Peran aktif kader dan penyuluh di lapangan membuat program Bangga Kencana lebih tepat sasaran,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS Kota Palembang M. Ridwan Nawawi menyerahkan 15 paket bantuan sembako senilai Rp200.000 kepada keluarga rentan, termasuk balita berisiko stunting, ibu hamil, dan lansia. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik berbasis data Rumah Data Kependudukan.

“Bantuan ini kami salurkan berdasarkan data Rumah Data Kependudukan agar tepat sasaran, sekaligus mendukung percepatan penurunan stunting di Kota Palembang,” jelas Ridwan.

Kampung KB Palang Merah saat ini melayani lebih dari 10 ribu jiwa dengan lebih dari 3.000 kepala keluarga. Sekitar 1.300 pasangan usia subur (PUS) tercatat aktif sebagai peserta KB. Partisipasi warga dalam kelompok kegiatan keluarga juga cukup tinggi, baik di segmen balita, remaja, maupun lansia, yang menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap penguatan ketahanan keluarga.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau sejumlah program unggulan di Kampung KB, termasuk layanan Posbindu, pendampingan keluarga berisiko stunting, Bina Keluarga Balita (BKB), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

Salah satu inovasi lokal yang menjadi perhatian adalah DASHAT BECUKO (Dapur Sehat Atasi Stunting, Bergizi Makanannya, Cukup Porsinya, dan Konsisten Pemberiannya) yang berfokus pada edukasi gizi berbasis keluarga dengan mengolah bahan makanan lokal bergizi secara rutin.

Kampung KB Palang Merah juga menjadi bagian dari ekosistem kebijakan Kota Palembang dalam mendukung kelompok rentan, termasuk lansia. Program seperti Sekolah Lansia, Gerakan Ayah Belagak (GATI), dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di 42 puskesmas menunjukkan penguatan ketahanan keluarga dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Saat ini terdapat 92 kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di Kota Palembang dengan dukungan 2.940 kader Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Melalui kunjungan ini, Kemenko PMK menegaskan bahwa Kampung KB bukan sekadar program administratif, tetapi gerakan sosial yang tumbuh dari partisipasi masyarakat. Dengan dukungan data yang akurat, inovasi lokal, dan semangat gotong royong, Kampung KB menjadi salah satu strategi kunci menuju keluarga berkualitas untuk Indonesia Emas 2045.

Tim Schoolmedia