Schoolmedia News Jakarta == Bunda PAUD Kabupaten Aceh Singkil, Hj. Habibatussaania, secara resmi melantik Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kabupaten Aceh Singkil dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat pada [tanggal pelaksanaan]. Pelantikan ini menandai langkah strategis pemerintah daerah dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk peningkatan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bermutu dan inklusif.
Dalam sambutannya, Hj. Habibatussaania menekankan pentingnya peran Pokja Bunda PAUD sebagai mitra kerja yang strategis dalam mendukung visi dan misi Bunda PAUD. âPokja Bunda merupakan motor penggerak dalam mendukung terciptanya layanan PAUD yang berkualitas, merata, dan dapat diakses oleh seluruh anak usia dini di Aceh Singkil, tanpa terkecuali,â ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh anggota Pokja Bunda PAUD untuk bekerja dengan komitmen, kolaborasi lintas sektor, dan penuh tanggung jawab. âKita ingin memastikan setiap anak mendapatkan haknya atas pendidikan yang layak sejak usia dini, karena dari sinilah fondasi masa depan mereka dibangun,â tambahnya.
Pokja Bunda PAUD yang dilantik terdiri dari perwakilan lintas sektor, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, TP PKK, dan unsur masyarakat lainnya. Mereka akan bekerja bersama Bunda PAUD dalam merancang program-program strategis seperti penguatan kapasitas guru PAUD, peningkatan peran orang tua dalam pendidikan anak, serta mendorong tercapainya layanan PAUD holistik integratif.
Dengan pelantikan ini, diharapkan koordinasi antara pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan masyarakat semakin solid dalam mewujudkan PAUD Bermutu untuk Semua, sejalan dengan program prioritas nasional Wajib Belajar 13 Tahun dan satu tahun prasekolah. Acara pelantikan diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama dan sesi diskusi rencana kerja Pokja untuk tahun berjalan.
Bunda PAUD Abdya Sosilalisasi 7KAIH
Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Ratna Sari Dewi Safaruddin, mengajak seluruh orang tua di wilayahnya untuk menanamkan tujuh kebiasaan positif kepada anak-anak sebagai bagian dari gerakan membentuk generasi Indonesia Hebat.
Gerakan ini, kata Ratna, sejalan dengan program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang bertujuan membangun karakter anak Indonesia sejak dini agar tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
"Gerakan ini berfokus pada tujuh kebiasaan yang seharusnya menjadi rutinitas harian anak-anak kita, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat," ujar Ratna saat memberikan penyuluhan kepada para orang tua di salah satu satuan PAUD di Abdya, Minggu (27/7/2025).
Ia menekankan, membiasakan bangun pagi melatih kedisiplinan serta kesiapan mental dan fisik anak dalam menjalani hari. Ibadah rutin, lanjutnya, tak hanya membentuk karakter spiritual yang kuat, tapi juga menjadi fondasi nilai moral anak sejak usia dini.
Ratna juga menyoroti pentingnya olahraga teratur sebagai upaya menjaga kesehatan fisik dan mental anak. âDengan olahraga, tubuh anak menjadi lebih bugar, emosi lebih stabil, dan tumbuh kembangnya pun optimal,â jelasnya.
Mengenai pola makan, ia mengimbau orang tua agar membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Nutrisi yang cukup, katanya, merupakan kunci utama pertumbuhan otak dan tubuh anak.
Tak kalah penting, menurut Ratna, adalah menumbuhkan minat belajar pada anak. Ia menyebut bahwa rasa ingin tahu, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis dapat diasah sejak dini melalui lingkungan belajar yang menyenangkan dan penuh stimulasi.
âPeran sekolah dan lembaga pendidikan juga sangat penting, terutama dalam menanamkan nilai sosial dan keterlibatan anak dalam kehidupan bermasyarakat. Anak-anak perlu dibiasakan berinteraksi, bekerja sama, dan peduli terhadap lingkungan sekitar,â tambahnya.
Kebiasaan terakhir yang tak boleh diabaikan, kata Ratna, adalah tidur tepat waktu. âTidur cukup dan berkualitas akan membuat anak siap menjalani aktivitas keesokan harinya dengan semangat dan fokus.â
Ratna menegaskan bahwa keberhasilan gerakan ini membutuhkan keterlibatan aktif dari tiga pilar utama: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ia pun mengajak para orang tua untuk menjadi teladan dalam menerapkan tujuh kebiasaan tersebut.
âBerikan anak-anak kita apa yang mereka butuhkan, bukan hanya apa yang mereka inginkan. Jadilah contoh yang baik, karena anak-anak belajar paling banyak dari apa yang mereka lihat di rumah,â pesan Ratna dengan penuh harap.
Dengan semangat bersama, Ratna yakin anak-anak Abdya akan tumbuh menjadi generasi emas yang siap menjawab tantangan zaman dan membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
Penyunting Eko Harsono
Sumber Siaran Pers Humas Pemda Aceh Singkil dan Pemda Aceh Barat Daya
Tinggalkan Komentar