Cari

22 Kabupaten/Kota Raih Predikat Kategori Utama Ramah Anak Tahun 2025



Schoolmedia News Jakarta ===  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya membangun kabupaten/kota yang layak anak, tidak hanya sekadar layak huni (liveable), tetapi juga menyenangkan (lovable) untuk anak-anak. 

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) di Auditorium Kemenag KH. M. Rasjidi, Jakarta.

"Betapa pentingnya membangun kabupaten dan kota yang ramah anak. Daerah yang liveable sekaligus lovable bagi anak-anak dan juga bagi kita semua," ujar Menko PMK.

Ia mengingatkan, tantangan untuk membangun kabupaten/kota layak anak semakin berat karena perkembangan teknologi digital yang luar biasa. Revolusi digital telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk interaksi sosial dalam keluarga. Rata-rata waktu penggunaan layar (screen time) masyarakat Indonesia sudah mencapai 7,5 jam per hari. 

"Keluarga bisa duduk bersama di meja makan, tapi tidak berinteraksi karena masing-masing memegang gawai. Anak tidak mau makan, lalu diberi gadget. Bahkan anak di bawah dua tahun sudah terekspos dengan layar," ungkap Menko PMK.

Menurutnya, hal ini berdampak besar pada tumbuh kembang anak. Anak kehilangan pengalaman nyata, eksplorasi, dan permainan yang seharusnya tersedia di dunia nyata, bukan hanya di layar. "Layar bukanlah dunia nyata. Kita melihat banyak persoalan psikologis anak akibat paparan yang berlebihan terhadap gawai," tegasnya.

Menko PMK menekankan pentingnya menciptakan kabupaten dan kota yang memberikan alternatif sehat bagi anak untuk bermain dan beraktivitas di dunia nyata. Menurutnya, cara terbaik mengurangi screen time anak adalah dengan menyediakan ruang bermain yang aman dan menyenangkan, mulai dari taman kota, jalur sepeda, hingga ruang terbuka hijau di permukiman.

Menko Pratikno pun menyoroti masih minimnya infrastruktur yang ramah anak di daerah, baik di kota terlebih lagi di kabupaten. Karena itu, ia mendorong para kepala daerah untuk terus membangun kabupaten/kota layak anak yang memadai sebagai ruang tumbuh anak. 

"Kita harus sama-sama untuk mengendalikan penggunaan digital, tetapi kita juga harus berikan solusi dengan bangun kabupaten/kota ramah anak, bukan hanya liveable city, tapi lovable city," tegasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan, Wakil Menteri Kemendukbangga/BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Kepala BNPT Eddy Hartono, Ketua KPAI Ai Maryati Solihah, dan perwakilan K/L terkait serta para kepala daerah penerima penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2025. Dalam kesempatan itu dilakukan Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2025 untuk kategori Pratama, Madya, Nindya, dan Utama. 

Untuk penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2025 terdapat 22 daerah dengan predikat kategori Utama, diraih oleh: Kota Denpasar, Kota Probolinggo, Kota Balikpapan, Kabupaten Tulungagung, Kota Semarang, Kota Jambi, Kabupaten Bantul, Kota Jakarta Pusat, Kota Bontang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Siak, Kota Tangerang Selatan, Kota Madiun, Kota Yogyakarta, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Utara, Kota Surabaya, dan Kabupaten Sragen.

Selain itu, penghargaan terhadap 13 Provinsi Layak Anak 2025 diberikan kepada: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Gorontalo, Lampung, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sumatra Barat.
 

Tim Schoolmedia 

Lipsus Sebelumnya
Alim Anggono Jadi Rektor Termuda Indonesia di Usia 26 Tahun

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar