Cari

Urai Padatnya Arus Balik, Petugas Terapkan 3 Jalur di Nagreg

Ilustrasi padatnya arus balik, Foto: Pixabay

 

Pihak kepolisian memberlakukan sistem jalur tiga banding satu yang didominasi oleh arus balik usai Lebaran 2019 menuju arah Bandung dan Jakarta di Jalan Raya Nagreg. Rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan agar kepadatan kendaraan arus balik tidak terhambat oleh penyempitan jalur setelah keluar dari lingkar Nagreg.

"Karena kita fokusnya sekarang arus balik, jadi kita lebih baik membuat jalur dengan volume kendaraannya lebih banyak," kata Kasatlantas Polres Bandung AKP Hasby Ristama di Pos Pengamanan Cikaledong Nagreg, Kabupaten Bandung, Minggu, 9 Juni 2019.

Hingga kini, Hasby menjelaskan, arus balik menuju ke arah Bandung tergolong ramai lancar. Walaupun padat, ribuan kendaraan yang melalui jalur Nagreg tetap berjalan dengan tidak lebih dari 40 kilometer per jam.

 

Baca juga: Arus Balik, Antrean di GT Palimanan Capai 2 KM Siang Ini

 

Selain penerapan jalur tiga banding satu, Hasby melanjutkan, pihaknya juga telah menertibkan warga atau pemudik yang sering kali berhenti di terowongan Lingkar Nagreg untuk berswafoto.

Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan hambatan bagi ribuan kendaraan lainnya dan juga berpotensi menyebabkan kecelakaan.

"Kami melakukan pembersihan di terowongan Nagreg sering kali untuk melakukan swafoto, kemudian ada juga orang jualan di situ, kami terjunkan anggota untuk berjaga sehingga tidak ada lagi di situ, itu sempat jadi hambatan," kata Hasby.

Setelah melalui jalur Nagreg, kata Hasby, pemudik juga perlu mengantisipasi terjadinya antrean di daerah Rancaekek. Walaupun terdapat empat lajur, menurutnya, di daerah tersebut banyak warga yang menyeberang jalan dan dapat menjadi hambatan.

"Kami membatasi dengan mengkanalisasi masyarakat yang menyeberang semula bisa menyeberang sembarangan, jadi di sana dipasang tali panjang," kata Hasby.

Volume kendaraan yang terpantau padat, pihaknya menduga puncak arus balik akan terjadi malam ini, Minggu (9/6). Jika diperlukan, pihaknya akan menerapkan kembali sistem rekayasa lalu lintas satu arah (one way) dari arah timur.

 

Baca juga: Ikut Mudik Ramah Anak dan Disabilitas, Belasan Warga Solo Kembali ke Jakarta

 

Menurutnya, hambatan sangat rawan terjadi di Pasar Limbangan dan Pasar Malangbong akibat aktivitas warga.

"Kami rasa sih hari ini ya puncak arus balik, karena kita sudah melakukan one way hingga tiga kali sehari, dari arah sana biasanya hanya dua kali itu, mungkin sekarang bisa jadi empat sampai lima kali," kata Hasby. 

Lipsus Selanjutnya
Greenpeace Hentikan Alat Pengeboran BP di Laut Utara
Lipsus Sebelumnya
Arus Balik, Kendaraan Padat Merayap di Cirebon Minggu Siang

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar