Cari

Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Gandeng GSM Kuatkan SDM SMK

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Sleman - Untuk mendukung ekosistem pendidikan yang positif dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri bagi peserta didik SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). 

Kegiatan ini diikuti oleh pengelola Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (PPMPV) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sleman, Jawa Tengah, selama tiga hari sejak Rabu (30/9). 

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, kegiatan ini penting karena BPPMPV memiliki andil besar untuk penguatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan vokasi. Sehingga, menurut Wikan, kepala BPPMPV harus memiliki visi dan mindset sebagai agen perubahan agar dapat menjadi motor penggerak di lembaganya.

 

Baca juga: Bhinneka Tunggal Ika Berasal dari Bumi Majapahit

 

“Untuk menjalankan peran sebagai agen perubahan tersebut maka diperlukan perubahan pola pikir yang revolusioner selayaknya seorang CEO perusahaan,” kata Wikan dalam workshop Penguatan Ekosistem SMK melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) di Kalirang Barat, Hargobinangun, Sleman, Yogyakarta, seperti dilansir dari laman laman RRI. 

Selain itu, kata Wikan, agar proses link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia industri dapat selaras serta laju perkembangan industri yang cepat, maka diperlukan pendidik dan tenaga kependidikan yang selalu adaptif dengan perkembangannya.

 

Baca juga: Segera, Guru Ngaji dan Honorer Akan Dapat Subsidi Gaji

 

Untuk itu peran para pemimpin baik kepala balai maupun kepala SMK yang memiliki visi dan mindset selayaknya seorang CEO sangat dibutuhkan.

“Karena itu, saya mengapresiasi kolaborasi antara Ditjen Pendidikan Vokasi dengan GSM dalam penyelenggaraan workshop ini,” paparnya.

Pendiri GSM Muhammad Nur Rizal mengatakan pihaknya selalu mendorong pendidikan yang mampu membuat siswa bisa menjadi diri sendiri dan menemukan guru yang membantu mengarahkan siswa serta mendukung suasana lingkungan belajar yang positif. Sehingga, semua elemen (guru, siswa, orang tua, pengawas dan birokaras) harus bergerak dan terlibat.

“Jadi pelaku gerakan perubahan ini adalah setiap elemen dan berharap agar semangat yang diusung gerakan ini dapat juga diterapkan di SMK,” ujarnya.

Lipsus Selanjutnya
Bantuan Tahap II Rp 1 Triliun Lebih untuk Pesantren-Madrasah Cair Pekan Depan 
Lipsus Sebelumnya
Begini Saran Komisi X DPR untuk Kemdikbud Terkait Kurikulum

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar