Cari

Mendikdasmen Tegaskan Pentingnya Partisipasi Semesta Dukung Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah



Schoolmedia News Jakarta == Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya partisipasi semesta dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal tersebut disampaikan dalam acara Sarasehan Mitra: Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Anak Usia Dini yang digelar di Jakarta, Selasa (2/9).

Menurut Menteri Mu’ti, PAUD merupakan fondasi utama dalam pembangunan pendidikan yang berkualitas. “Pendidikan anak usia dini ibarat menanam pohon. Jika akarnya kokoh, batang dan daunnya akan tumbuh kuat. Fondasi inilah yang menentukan ketahanan pendidikan kita di masa depan,” ujarnya.

Ia menambahkan, PAUD bukan hanya soal literasi dan numerasi, tetapi juga pembentukan kebiasaan hidup sehat, gizi seimbang, hingga keadaban sosial. “Kita perlu memastikan anak-anak tumbuh dengan nutrisi yang baik, pola hidup sehat, serta keterampilan sosial sejak dini. Dengan begitu, kelak mereka akan menjadi generasi yang mampu berdebat tanpa merendahkan, berbeda pendapat tetapi tetap saling menghargai,” tutur Menteri Mu’ti.

Lebih lanjut, Menteri Mu’ti menekankan perlunya sinergi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan akses PAUD. “Kami tidak dapat bekerja sendiri. Dukungan mitra baik dari dunia usaha, dunia industri, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, komunitas hingga keluarga sangat diperlukan untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan layanan PAUD yang bermutu,” tegasnya.

Sejalan dengan amanat Presiden Prabowo Subianto dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menetapkan sejumlah program prioritas, yaitu 1) Wajib Belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan; 2) Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan pendidik; 3) Penguatan karakter melalui program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria; 4) Penguatan literasi, numerasi, serta sains dan teknologi; dan 5) Pengembangan pembelajaran koding dan kecerdasan buatan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyatakan dukungan penuh DPR RI terhadap penguatan layanan PAUD. “Partisipasi semesta adalah sebuah keniscayaan. DPR RI pun harus memastikan proses legislasi berjalan dengan partisipasi publik yang nyata, termasuk dalam revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Kami ingin memastikan PAUD menjadi bagian dari wajib belajar dan layanan yang merata, bahkan hingga daerah 3T,” ujarnya.

Hetifah menegaskan komitmen DPR RI dalam memperjuangkan kesejahteraan pendidik. “DPR RI berkomitmen memperjuangkan regulasi dan anggaran agar guru PAUD, termasuk di kelompok bermain dan TPA, mendapatkan pengakuan serta kesejahteraan yang layak,” tambahnya.

Selain itu, DPR RI akan terus mendorong tersedianya standar mutu PAUD yang realistis dan dapat diterapkan di lapangan, sehingga layanan pendidikan usia dini dapat dirasakan secara merata oleh semua anak Indonesia.

Acara sarasehan ini dihadiri oleh mitra dari dunia usaha, dunia industri, Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi internasional, organisasi mitra, perguruan tinggi, dan komunitas dari berbagai daerah. Menteri Mu’ti menutup dengan apresiasi tinggi terhadap kontribusi para pihak. “Kemitraan yang sudah terjalin harus kita pupuk. Mari kita saling menguatkan demi mewujudkan generasi Indonesia emas 2045,” pungkasnya.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

 

Berita Selanjutnya
Silaturahmi Tokoh Lintas Agama, Pimpinan Parpol, dan Serikat Buruh di Istana Negara
Berita Sebelumnya
Kemendikdasmen Terbitkan SE No.13 Tahun 2025 tentang Penerapan Nilai Karakter Positif Peserta Didik

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar