Cari

Hilirisasi Nasional dan Kebutuhan Talenta Digital Mendesak Disiapkan Kampus



Schoolmedia News Jakarta == Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., menyampaikan arah besar hilirisasi nasional, strategi percepatan ekonomi, dan kebutuhan talenta masa depan dalam Grafika Talkshow.

Kegiatan ini sukses diselenggarakan di Gedung Smart Green Learning Center (SGLC), Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Pada kesempatan ini, Menko Perekonomian menegaskan bahwa hilirisasi menjadi pondasi penting bagi Indonesia untuk naik kelas di tengah persaingan global. “Hilirisasi adalah kunci untuk membawa Indonesia naik kelas,” ujarnya.

Airlangga menekankan peran penting kolaborasi kampus, industri, dan pemerintah dalam mempercepat transformasi ekonomi nasional. Ia mengapresiasi riset awal yang dipresentasikan mahasiswa dan dosen UGM terkait pupuk berbasis batubara dan daur ulang baterai, yang dinilainya sejalan dengan arah industri digital dan energi masa depan.

Menurutnya, hilirisasi nikel menjadi sektor yang saat ini paling disorot secara global. Indonesia berada dalam posisi strategis karena tiga pemain besar industri nikel dunia telah menjalin kerja sama riset dengan sejumlah universitas di dalam negeri. Ia berharap kerja sama serupa dapat diperluas agar perguruan tinggi semakin relevan dengan kebutuhan industri.

Airlangga juga menyoroti kebutuhan besar tenaga terampil, terutama welder atau juru profesional las, yang kini menjadi profesi dengan permintaan tinggi secara internasional. “Bapak Presiden sudah menargetkan 100 ribu welder. Pemerintah siap menyediakan pendanaan, tinggal bagaimana perguruan tinggi mempercepat kapasitasnya,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan skema 100 ribu peserta magang untuk ditempatkan di industri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga kementerian. Selama enam bulan, peserta akan memperoleh kompensasi setara UMR yang seluruh biayanya ditanggung pemerintah. Skema ini diharapkan dapat mempercepat penyerapan tenaga kerja muda.

Pada kesempatan itu, Airlangga turut menyoroti kebijakan kredit berbasis kekayaan intelektual (IP), yang memungkinkan karya inovatif dijadikan jaminan pembiayaan. “Mulai tahun depan, kita alokasikan 10 triliun untuk kredit berbasis IP atau ekonomi kreatif. Ini peluang besar bagi kampus dan startup,” jelasnya.

Ia kemudian memaparkan sejumlah peluang ekonomi cepat (quick wins), di antaranya penguatan sektor pariwisata melalui optimalisasi kapasitas Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Airlangga juga menekankan pentingnya kesiapan Indonesia menghadapi era semikonduktor, Artificial Intelligence (AI), dan komputasi kuantum. “Indonesia masih tertinggal jauh, Singapura punya 450 start-up AI, Indonesia baru 45. Ini harus jadi PR untuk UGM dan perguruan tinggi lain,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa hilirisasi mineral mulai dari nikel, tembaga, hingga rare earth metals merupakan pondasi penting industri masa depan, mulai dari energi, manufaktur canggih, hingga teknologi pertahanan.

Menutup sesi kuliah umum, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mengambil keputusan cepat di tengah target ekonomi yang terus bergerak. “Ke depan, kita harus kembali memperkuat sains, teknologi, engineering, art, dan matematika. Potensi akademis harus dimaksimalkan. Kita ingin Indonesia tumbuh hingga 8 persen. Itu hanya mungkin jika kita berlari, bukan berjalan,” tegasnya.

Selain kuliah umum, acara diisi dengan penyerahan peralatan laboratorium ICP-MS Nation 100 dari PT. Eco-Energi Perkasa CNGR Indonesia kepada Fakultas Teknik UGM. Direktur perusahaan, Mr. Chen Hailei, menyatakan optimisme terhadap kolaborasi ini. “Kita akan terus membangun kerja sama dan menciptakan pengaruh berarti bersama-sama di masa depan,” ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut. “Alat ini merupakan langkah yang sangat strategis untuk melengkapi instrumen yang sudah ada di Fakultas Teknik dan memperkuat kapasitas riset serta memperkaya ekosistem inovasi,” tegasnya.

Tim Schoolmedia




Artikel Selanjutnya
17.250 Calon Mahasiswa Akan Ikuti UTBK di ITB Kampus Ganesha
Artikel Sebelumnya
Jelang Hari Guru Nasional, Kemendikdasmen Gelar Jalan Sehat #RukunSamaTeman

Artikel Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar