Cari

6.762 Guru Ikuti UKG Gelombang Kedua, Data Kompetensi Jadi Fondasi Kebijakan Pendidikan Berkelanjutan


6.762 Guru Ikuti UKG Gelombang Kedua, Data Kompetensi Jadi Fondasi Kebijakan Pendidikan Berkelanjutan

Schoolmedia Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mempertegas komitmennya terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidikan melalui pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang masif dan terstruktur. Rangkaian uji kompetensi yang berlangsung intensif sejak Oktober hingga Desember 2025 ini mencapai puncaknya dengan diselenggarakannya UKG Gelombang Kedua atau tambahan pada Sabtu (6/12/2025).

Dalam gelombang terakhir ini, tercatat sebanyak 6.762 guru jenjang SMA/SMK/SLB se-Provinsi Lampung ikut serta, menunjukkan keseriusan Pemprov dalam mengumpulkan data komprehensif sebagai basis perumusan kebijakan pendidikan di masa mendatang.

Aktivitas UKG ini bukan sekadar proses evaluasi, melainkan langkah strategis awal untuk memetakan secara presisi kondisi kompetensi guru di seluruh wilayah Lampung. Pemetaan ini esensial, mengingat peran guru sebagai garda terdepan dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan adaptasi terhadap tantangan pendidikan di era digital.

Ujian Komprehensif Berbasis Data

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menegaskan bahwa penambahan gelombang UKG dilakukan untuk memastikan inklusivitas dan akurasi data. Ia menekankan pentingnya UKG tambahan ini guna memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kapabilitas tenaga pendidik di seluruh kabupaten/kota.

“Kami melakukan UKG tambahan di hari ini. Keseluruhan uji kompetensi guru ini dilakukan terkait dengan pemetaan, guna memperoleh potret autentik kompetensi guru-guru di seluruh kabupaten/kota,” ujar Thomas.

Partisipasi 6.762 guru dalam gelombang kedua melengkapi data dari pelaksanaan gelombang awal atau pertama. Data yang dikumpulkan ini tidak hanya berfungsi sebagai laporan administratif, tetapi merupakan instrumen penting untuk melihat disparitas kompetensi antara guru-guru dari sekolah unggulan dengan sekolah reguler, baik di pusat kota seperti Bandar Lampung maupun di daerah penyangga lainnya.

Setelah seluruh rangkaian UKG tuntas, Disdikbud berencana segera merilis capaian atau hasil akhir UKG sekaligus melakukan finalisasi data. Proses ini krusial sebagai titik tolak perancangan program intervensi yang tepat sasaran. Menurut Thomas, fokus penguatan selanjutnya akan diarahkan pada komprehensi, mulai dari kelayakan akademik hingga komitmen profesi guru.

Pemetaan Kualitas melalui Empat Pilar Kompetensi

Pelaksanaan UKG bagi guru SMA/SMK/SLB se-Provinsi Lampung ini menggunakan metode yang objektif dan efisien, yaitu Computer Assisted Test (CAT) yang dioperasikan secara daring melalui aplikasi Schoolmedia. Penggunaan sistem CAT ini menjamin transparansi, standardisasi, dan kecepatan dalam pengolahan data hasil uji.

Secara teknis, uji kompetensi ini mencakup empat pilar utama kompetensi guru, yang meliputi:

 * Kepribadian: Mengukur karakter, etos kerja, dan integritas moral guru.

 * Sosial: Menilai kemampuan guru berinteraksi dan berkomunikasi efektif dengan peserta didik, rekan kerja, dan masyarakat.

 * Pedagogi: Menguji kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.

 * Profesional: Mengukur penguasaan materi pelajaran secara mendalam dan luas.

Penilaian keempat komponen ini secara terintegrasi bertujuan untuk mendapatkan profil kompetensi guru yang holistik, sejalan dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan.

Meskipun Gelombang Kedua tersebar di berbagai lokasi kabupaten/kota (seperti SMAN 1 Sidomulyo di Lampung Selatan atau SMAN 1 Gedong Tataan di Pesawaran), Pemprov Lampung telah menetapkan beberapa sekolah sebagai pusat pelaksanaan strategis. SMAN 5 Bandar Lampung dan SMAN 9 Bandar Lampung, misalnya, dijadikan lokasi pusat pelaksanaan (Gelombang Awal/Pertama) untuk memfasilitasi pelaksanaan uji kompetensi dengan infrastruktur yang memadai.

Strategi Lanjutan dan Program Berkelanjutan

Hasil pemetaan kompetensi awal guru dari UKG ini akan menjadi pintu masuk bagi serangkaian program peningkatan kualitas yang bersifat berkelanjutan. Pemprov Lampung melalui Disdikbud telah merancang tindak lanjut yang mencakup intervensi jangka pendek dan jangka panjang.

Rencana tindak lanjut tersebut meliputi program pendampingan dan tes ulang bagi guru yang capaian nilainya berada di bawah batas minimal kompetensi. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa peningkatan kompetensi dilakukan secara bertahap dan terukur.

Lebih lanjut, Disdikbud Lampung juga menyiapkan program Training of Trainer (TOT) yang ditujukan khusus untuk empat mata pelajaran prioritas, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Bimbingan Konseling (BK). Mata pelajaran ini dipilih karena dianggap memiliki peran signifikan dalam menentukan kualitas akademik dan karakter peserta didik.

Dalam skema TOT ini, guru yang berhasil memperoleh nilai tertinggi dalam UKG akan didorong perannya sebagai Tutor Sebaya di kabupaten masing-masing. Model Tutor Sebaya ini merupakan investasi jangka panjang Pemprov Lampung untuk membangun kapasitas internal, menjadikan guru berprestasi sebagai agen perubahan dan pendamping bagi rekan sejawatnya.

Inisiatif UKG ini merupakan manifestasi dari komitmen Pemprov Lampung untuk mentransformasi mutu SDM pendidikan. Data yang dihasilkan dari kegiatan ini tidak hanya disimpan, tetapi menjadi dasar vital bagi perumusan kebijakan pendidikan yang berbasis kebutuhan nyata di lapangan. Dengan demikian, setiap kebijakan yang diambil pasca-UKG diharapkan mampu menjawab tantangan peningkatan mutu pendidikan di Lampung secara efektif dan berkesinambungan.

Tim Schoolmedia 


Berita Selanjutnya
Target Revitalisasi Sekolah 2026 Melonjak Enam Kali Lipat, Dirjen PAUD Dikdasmen Dorong Jajaran Jadi Fast Learner
Berita Sebelumnya
Presiden Terbitkan Keppres 34/2025 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1447 H

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar