
Membanggakan! Dari Balik Keterbatasan, Anak Pengemudi Ojol Ini Raih Gelar Cumlaude di UNDIP
Schoolmedia SEMARANG â Kisah inspiratif datang dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Qori Safa Nurzikha, seorang wisudawan dari Sekolah Vokasi Jurusan D4 Informasi dan Humas, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan lulus berpredikat cumlaude dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna, yaitu 3,95. Lebih mengharukan, Ririâsapaan akrabnyaâmencapai pencapaian tersebut sebagai anak pertama dari keluarga sederhana, dengan ayah yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol).
Perjalanan Riri menuju gelar sarjana di wisuda UNDIP ke-179 ini bukanlah tanpa tantangan. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, yang telah ditinggal oleh ibunya pada awal masa kuliahnya di Juli 2021, di tengah puncak pandemi Covid-19. Situasi ini menjadikannya semakin termotivasi untuk membuktikan bahwa latar belakang keluarga bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi.
Lingkungan Akademik yang Inklusif sebagai Sumber Kekuatan
Meskipun sempat tidak berhasil memperoleh beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Riri beruntung mendapatkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Golongan 1. Ia harus belajar ekstra keras untuk berhemat dalam memenuhi kebutuhan proyek dan tugas kuliah lainnya.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur rasanya bisa berkuliah di jurusan ini. Selain karena passion, dosen yang ada di sini juga sangat ramah dan disiplin. Teman-teman yang saya kenal juga sangat baik dan selalu mendukung, baik secara emosional ataupun hal lain,â ungkap Riri, dikutip dari laman resmi Kemendiktisaintek.
Lingkungan akademik yang inklusif dan suportif di UNDIP ini diakui Riri sebagai salah satu motivasi terbesarnya. Dukungan dari sang ayah, yang tetap gigih bekerja sebagai ojol, serta doa dari almarhumah ibunya, menjadi pendorong utama Riri untuk mengejar mimpinya.
Target Tepat Waktu, Pandangan ke Masa Depan
Bagi Riri, latar belakang ekonomi yang berbeda dengan teman-temannya justru menjadi pelecut semangat, bukan penghalang. Target utama Riri adalah lulus tepat waktu, dan ia berhasil mencapainya.
Kini, setelah menyelesaikan pendidikan D4, Riri telah mematok cita-cita yang lebih tinggi. âKe depannya saya ingin melanjutkan ke jenjang S2 atau bahkan sampai S3 dengan beasiswa, karena saya ingin menjadi seorang dosen,â sambungnya.
Kisah Riri Safa Nurzikha membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dukungan keluarga, dan lingkungan pendidikan yang suportif, keterbatasan ekonomi bukanlah batas akhir. Ia adalah bukti nyata komitmen UNDIP dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki jiwa profesional tinggi, terlepas dari latar belakang sosial.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar